Dengan hati hancur perasaan sedih yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata, Chaliya menghadiri acara pemakaman ibunya. Dalam acara pemakaman itu, Chaliya hanya diam. Tidak menangis sama sekali. Tapi, setelah para pelayat pergi, dan di situ hanya ada ayahnya, dan Dicky saja, dia menangis kencang karena hatinya yang terasa sangat sakit dan hancur.
Setelah mendapatkan kesempatan hidup baru menjadi seorang Chaliya, dia tidak pernah berfikir ini akan terjadi. Kesialan demi kesialan satu persatu terjadi.
"Sayang kamu yang kuat ya ingat masih ada papa papa akan menjagamu dengan baik. Papa berjanji, tidak akan seperti dulu lagi," ucap pak Rafi pada putri yang sejak tadi diam dan menatap kosong pada batu nisan ibunya.
"Alea tidak apa-apa, Ayah."