"Ya sudah kita pura-pura aja diam sebentar lagi dia juga pasti lewat sini, kan? Kita pura-pura aja cuek, terus kita jegal dia biar jatuh ke tumpahan kopi panas biar tahu rasa tuh!" umpat Debora, teman satu geng Sisil, yang hanya terdiri dari tiga orang saja.
"Iya siapa tahu dengan tersiram kopi panas muka jalangnya bisa hancur dan Pak Steven tidak akan mau deket-deket dia lagi karena jijik, hahaha," sahut Intan.
Seperti biasa, setiap kali Arabella melewati tiga macan kantor tersebut, ia selalu menyapa dan menunjukkan senyuman pada mereka. Walaupun dia sendiri juga tahu, bahwa mereka bertiga sangat tidak menyukai dirinya.
Tapi dia sudah terlanjur menanamkan di dalam hatinya apa yang diajarkan oleh ibunya sejak ia masih kecil, tetap berlaku sopan dan baik kepada siapapun sekalipun dia musuhmu.