"Eh,.anu.. itu iya. Iyaaa." Seketika pria itu langsung menggaruk punggung bumi dengan asal namun matanya jelalatan menuju pada belahan dada yang terlihat sangat jelas. Karena, posisinya, Dwi jauh lebih pendek darinya, dan dia berada di depan.
"Yang gatal, mana, dan yang digaruk mana? Ah, Pak. Sepertinya anda tidak fokus. Apakah anda mau imbalan?" tanya Dwi, sambil membalikkan tubuhnya kedepan, beehadapan dengan penjaga lapas itu.
"Tapi apa yang bisa saya berikan kepada anda? Anda juga tahu kalau seorang narapidana tidak bisa membawa apa-apa ke dalam penjara. Kecuali akun itu yang melekat di dalam tubuhnya," ucap sambil berubah sendiri kedua gundukan payudaranya di depan petugas penjaga lapas tersebut.