"Oh, saudara anda, Tuan? Maaf, jika boleh tahu, apakah itu saudara kandung Anda, Tuan?" tanya juru kunci itu. Mungkin, sekilas, dia memang terkesan sok ngurusi urusan orang lain. Tapi, niatnya bertanya demikian, sungguh bukan karena itu.
Axel awalnya nampak sedikit berfikir untuk menjawab apa hubungan dia dan mendiang Andra. Namun, akhirnya, ia pun mengatakan, "Iya."
"Kalau tidak salah, saudara anda laki-laki, dia meninggal karena komplikasi kangker tulng, bukan?"
"Iya, Pak. Apakah anda yang mengurusi pemakaman saudara saya kala itu?" tanya Axel. Dia seperti mulai menemukan jawaban. Untuk apa tiba-tiba dia merasa ingin singgah di tempat ini. Rumah pohon tanpa dinding, dan berantapkan ranting dan daun-daun yang lebat. Aman dari sengatan sinar matahari. Tapi, tetap basah jika untuk berlindung dari hujan.
"Kalau tidak salah, Anda adalah Tuan Axel, kan?"