Chaliya perlahan membuka matanya. Ia masih ingat dengan mimpinya. Sadar, bahwa dirinya berteriak-teriak tak ingin Chaliya yang sebenarnya mengambil Dicky darinya.
"Sayang, kamu mimpi apa, sih?" tanya Dicky dengan tatapan yang intens.
Chaliya diam, ketika dia berhasil membuka mata, dan tersadar sepenuhnya.
Malu sekali rasanya, mimpi berteriak tak ingin kehilangan seseorang, di depan orangnya langsung. Seketika tatapannya langsung beredar ke sofa, melihat Dwi dan Chris. Ternyata mereka sudah tidak berada di tempat.
"Di mana mereka berdua?" tanya Chaliya lirih.
"Chris dan Dwi? Mereka sudah kusuruh kembali ke kamar. Karena sudah nampak sangat ngantuk sekali. Baru saja aku mandi dan mau tidur, kau tiba-tiba saja berteriak-teriak."
Chaliya menghela napas panjang dan menghembuskannya dari mulut dengan sedikit kasar. Meskipun dia malu terlihat oleh Dicky. Setidaknya itu lebih baik daripada dua gadis itu juga ikut mengetahuinya.