"Hey, kita ini sedang berbahagia! kenapa kalian semua jadi malah beradu tangis begini?" ucap kakek Hardi Wijaya pada anak, cucu dan menantunya.
dia sudah kehabisan akal harus bagaimana. jia dia ikut larut dengan tangisan mereka, kesedihan dan air mata tidak akan kunjung berakhir.
"Maafkan kami, Papa," ucap Elizabeth. seketika menghapus air mata di kedua pipinya dengan cepat.
"Kamu, Axel! Anak kamu sudah kembali. usianya juga sudah dua mingguan, bukan? Tidakkah kau ingin mengadakan tasyakuran, sekalian memberi nama padanya?" tanya sang kakek lagi.
"Iya Kek. kau benar. Kami harusnya bahagia dan membuat perayaan, sekalian mengumumkan siapa nama bayi ini," jawab pria itu.