"Kenapa kalian semua diam? Apakah kalian tidak tahu?" tanya sang kakek lagi pada para pelayan yang ada di sana.
Tidak satupun dari mereka yang berani menjawab. Semua tertunduk diam.
Mendengar suara ribut dan seseorang yang marah-marah di lantai bawah, Axel yang masih lelap dalam tidurnya terjaga lalu segera melihatnya ke bawah.
Disana ternyata dia melihat sang kakek yang pernah memarahi beberapa asisten rumah tangga.
"Kakek? Ada apa ini kenapa pagi-pagi sudah ribut? Kata Almarhum nenek pamali jika mengawali pagi dengan keributan atau bertengkar," ucap paksa menginginkan kakeknya pada pesan dari seorang yang amat dia cintai.
"Sepagi ini mamamu sudah menghilang entah ke mana. Saat kutanya mereka, tidak satupun ada yang tahu," jawab kakek kesal.
"Sabar, ya Kek. Sudah jangan marah-marah lagi. Lagian di sini mereka akan bekerja untuk membersihkan rumah memasak dan mencuci. Jadi, wajar jika mereka tidak tahu ke mana mama pergi. Jika nanti bertanya, takutnya malah dikira kepo."