"Oh, iy Dick. Bagaimana dengan anak buahmu yang Kau kerjakan untuk mengawasi Axel dan istrinya? Apakah sudah ada hasil?" tanya Chaliya. Karena ini sudah 3 hari lebih harusnya mereka sudah mendapatkan informasi dengan hasil yang baik, serta akurat.
"Aku sampai lupa. Kenapa sedikitpun aku tidak bisa mengingat dan memikirkan hal itu, ya?"
"Ya sudah kamu tanya saja pada mereka seperti apa!" ucap Chaliya setengah mendesak.
"Buru-buru banget, sih?" timpal pria itu sambil mencroll kontak pada ponselnya.
"Aku hanya ingin tahu saja. Lebih cepat juga lebih baik bukan agar rencana selanjutnya bisa segera disusun," jawab Chaliya dan mencondongkan tubunya dekat dengan Dicky agar dia juga bisa melihat layar ponsel milik pria itu.
Setelah menemukan nomor orang yang diperintahkan untuk mengawasi Axel di Jakarta sana, tidak menunggu lama-lama apa itu langsung memencet tanda telepon.
Panggilan terhubung. Tak lama kemudian si pemilik nomor menjawabnya.
"Halo, Tuan."