"Aku tak bisa berlama-lama denganmu."
"Tenang saja, aku akan main cepat. Tak perlu lama-lama, asal, itu bisa membuatmu kembali jinak seperti dulu, ini sudah cukup," jawab Axel ambigu.
Chaliya hanya diam, untung saja, dia sudah terbiasa dengan kendaraan yang melaju cepat. Atau, jika tidak dia akan berteriak sepanjang jalan karena ketakutan. jadi, di masih bisa tenang meskipun Axel mengemudikan mobilnya dengan buruk. Dia memilih zig zag asal cepat, tentu saja, sudah beberapa kali dia hampir menabrak pengendara lain danjuga orang yang turun dari trotoar hendak menyebrang.
Tiba di tempat tujuan, sebuah rumah besar milik Elizabet, Chaliya langsung turun mobil dan berlari menuju ke selokan di depan rumah megah tersebut. Dia berjongkok dan…
"Hoek… hoek!" Ternyata dia mabuk akibat ulah Axel yang sangat arogan dan ugal-ugalan. Hanya saja dia tetap bersikap tenang. Ptia itu juga tak menyangka, jika sepanjang perjalanan Chaliya telah dia buat mabuk dan menahan mual.