"Terserah, kak Hengky kan ganteng, asal mengedipkan sebelah matanya pada wanita, maka wanita itu pasti akan tergila-gila padanya," jawabnya, masih kekeh dengan pendiriannya.
"Benar, Pa. Aku juga masih belum puas bermain dengannya. Dia adalah wanita unik yang susah di dekati," timpal Hengky yang tiba-tiba saja muncul. Entah sejak kapan dia datang. Tidak satu pun dari mereka bertiga yang menyadari.
"Hengky? Sejak kapan kau kembali?" tanya nyonya Ayumi, sambi menoleh ke arah putranya yang hanya mengenakan kemeja putih dan dan celana warna coklat susu.
"Yang jelas, aku mengetahui, apa yang jadi perdebatan mama sama Sinta. Memang, apakah tidak bisa ditunda dulu? Di luar sana masih ada artis yang sekelas dengan Chaliya, Ma," ucap pria itu, berusaha menenangkan mamanya, agar bisa terima jika melakukan persembahan seorang wanita cantik tidak harus sekarang, atau dalam jangka cepat.