Melihat Wulan muncul tiba-tiba masih memakai seragam tahanan warna oren membuat Elizabeth tepuk jidanya sendiri. Sudah dikatakan tadi, kalau di luar ada orang. Tapi, rupanya dia tak mau dengar. Entah, apa yang dia inginkan, dan apa pula yang ada di kepalanya.
"Wulan? Kau bagaimana bisa ada di sini? Bukankah tempatmu itu penjara?" jawb Chaliya.
"Ya, kenapa memang jika aku di sini? Tahu aku ini adalah buronan juga Axel masih tetap melindungiku, kan?" ejek Wulan.
"Itu urusanmu, aku bahkan sama sekali juga tak peduli. Memang kau istrinya, wajar saja."
"Lalu bagaimana dengan dirimu? Apakah kau jadi menikah? Kudengar calon suamimu mati, ya?" jawab Wulan, mengejek.
Mendengar kalimat yang sangat menyakitkan hati Chaliya langsung melebarkan kedua matanya dan menatap tajam pada Wulan yang sungguh takt ahu diri. amarahnya benar-benar terpancing. "Lancang sekali kau berkata begitu, Wulan? Tidakkah kau sadar, Andra mati itu karena ulahmu!" teriak Chaliya emosi dengan tubuh bergetar.