"Sini, Xel! Duduk, dan jelaskan. Ini kronologinya bagaimana? Apakah kau juga ada di tempat kejadian?" tanya Elizabeth begitu melihat putranya datang. Lalu, matanya melihat lengan kanannya yang diikat dengan perban. "Itu, lengan kamu kenapa?"
Axel menghela napas panjang. Enggan sebenarnya dia menceritakan lagi kejadian yang membawa Wulan di tahan sebagai tersangka. Sebab, bagaimana detilnya, dia asudah mengatakan pada beberapa polisi, dan juga psikolog sebelum memeiksa kejiwaan Wulan. Kali ini, baru saja pulang berharap agar bisa merebahkan tubuh dan memejamkan mata barang sebentar saja, mamanya juga sudah menjadi wartawan saja.
"Mama tidak baca atau lihat brita, gitu?"
"Anak tidak berbakti! Mama tanya malah tanya balik. Jika mama bertanya sama kamu, artinya mama ingin tahu langsung dari, Xel. Jika tidaka, kenapa mama menunggumu pulang sampai selarut ini?"