"Apa? Kamu mau ke Jakarta, nanti sepulang kerja, Ndra? Kamu harus pikirkan kondisi kesehatan kamu, Andra!" ucap Sisca. Dia takut hal buruk akan menimpa sahabat, sekaligus orang yang dia cintai.
"Aku tidak apa-apa, Sis. Kamu tidak perlu panik begitu, oke?" jawab Andra dengan santai.
"Baiklah, aku akan tenang dan tidak akan lagi panik. asal kamu ajak supir bersamamu.
Andre menatap sedih Siska. Iya bisa merasakan seperti apa kalau ternyata dia, dan juga tulus cinta yang dia berikan kepadanya. Tapi, sayang. Di hati Andra hanya ada satu wanita, ya itu Chaliya. Saat ini dia sedang berusaha untuk sembuh, berjuang melawan penyakitnya juga hanya demi Chaliya.
"Baiklah, akan aku turuti kemauan, aku akan bawa sopir untuk mengantarkan Chaliya ke Jakarta," ucap Andra sambil tersenyum. Namun, bagaima pun, sebagai orang yang juga pernah merasakan sakitnya, cinta dalam diam karena bertepuk sebelah tangan. Ia turut prihatin, meski sebenarnya tidak bisa berbuat apa-apa.