"Ibu juga jauh lebih baik, Nak. Berangkat jam berapa kau dari Bandung, sepagi ini kok sudah tiba di rumah? Ayo masuk ke dalam. Kamu pengen makan apa? Ibu akan masakin kamu," ajak wanita itu sambil berjalan sejajar dengan putranya.
"Bertemu dengamu sehat saja aku sudah senang, Bu. Jangan repot-repot."
"Ibu tidak akan terlalu repot, Ndra. Kan, dibantu sama bibi. Cuma meracik bumbu, dan mengolahnya," jawab wanita itu, yang sudah sebulan ini mengalami perkembangan.
"Ibu harus banyak istirahat, ya?" ucap Andra lagi. Seolah ia tak ingin ibunya kelelahan meskipun sebenarnya dia juga selalu merindukan masakan ibunya dari waktu ke waktu.
"Ini bukan pekerjaan berat. Tidak bergerak sama sekali juga tidak baik, Ndra," jawab wanita itu dengan lemah lembut. Karena ibunya terus bersikuku membuatkan dirinya makanan kesukaannya, maka Andra pun tak bisa berbuat apa-apa. Ia mengalah dan mengiyakan saja dan memilih menonton serial televisi bersama adiknya.