"Pak. Lebih baik saya naik taxi saja," ucap Chaliya sambil mendorong dada bidang Axel. Dia tidak mau terlena oleh pelukan pria itu. dia kembali untuk membalas dendam, bukan balikan dengan pria yang telah menjerumuskan dia ke dalam masalah serius, dan meninggalkan dirinya di saat lagi sayang-sayangnya.
"Aku tidak bisa tenang, Ya. izinkan aku mengantarmu sampai rumah kali ini saja, plis. Kau tidak akan tega jika aku terus dihantui oleh perasaan merasa bersalah padamu saja kan jika hal buruk terjadi sama kamu?"
"Saya kawatir, nyonya Wulan menunggu anda di rumah. Saya tidak mau bermasalah dengan dia lagi."
"Tidak. Ini tidak akan terjadi. Kamu adalah karyawanku, jadi, aku harus melindungi kamu," ucap Axel meyakinkan.
"Baiklah. Tapi, saya tidak mau jika di kemudian hari terjadi masalah," ucap Chaliya.
