"Bagaimana dengan lukamu itu, Xel?" tanya dokter San saat melihat lengan kanan Axel diperban tebal.
"Tidak masalah. Tadi Levy sudah menanganinya dengan baik," jawab pria itu dengan santai. "di mana om Rafi?" tanyanyakemudian.
"Dia ada di kamarnya. Apakah kau ingin menemuinya? Dia sudah bisa berkomunikasi dengan baik."
Axel megangguk tanda kalau ia sudah mengerti.perlahan dia berjalan dan mengetuk pintu kamar tersebut.
"Nak Axel?" sapa om Rafi dengan dua bola mata berbinar.
"Apa kabar, Om?" sapa Axel langsung memeluk pria paruh baya tersebut.
"seperti yang kamu lihat. Om sudah baik-baik saja. sebenarnya om Rafi ingin pulang untuk meminta maaf pada Yulita atas perbuatanku selama ini. Tapi… "
"Tapi, apa Om?"
"Aku takut, Xel."
"Apa yang Om takutkan? Tante Yulita sangat menyayangi anda dengan sepenuh hati. Kondidi Om yang kemarin itu juga musibah, bukan karena maunyaom untuk menjadi tidak normal dan merepotkan tante Yulita, kan?"