Dugaan Axel ternyata benar. Di aula rumah mamanya, yang terdapat sebuah meja besar kini sudah dipenuhi oleh keluarga dari mamanya.
Di sana, paling ujung dengan kursi paling tinggi, duduk tegap seorang pria berusia sekitar delapan puluh tahunan dengan uban yang sudah penuh, memenuhi kepalanya memandang dirinya dengan tatapan penuh intimidasi.
Tidak hanya paman, bibi, sepupu, dan juga mamanya. Tapi Lina istrinya pun juga ikut hadir dalam pertemuan tersebut.
"Kalau sudah datang, Axel?" tanya kakek Wijaya dengan tatapan dingin.
Axel tidak menjawab. Jika berkata iya rasanya juga konyol sekali. karena suasana dalam keluarga ini sedang tegang tegang nya atas pemberitaan yang beredar di dunia maya.
"Kamu duduk lah ada banyak hal yang ingin kakak tanyakan padamu!" Perintah pria tua tersebut, tanpa mengalihkan sedikitpun pandangan tajamnya kepada Axel.
Axel penduduk dan disaksikan oleh semua keluarga besarnya.