Chaliya masih diam di tempatnya, dia duduk dengan tatapan mata lurus. Dalam hati dan kepalanya banyak mempertimbangkan sesuatu yang jelas tak diketahui oleh pria di sebelahnya.
"Cha, ayo tidur! Apakah mimpi buruk membuat kau kehilangan rasa kantukmu?" tanya pria itu sambil terus memandang punggung Chaliya.
"Dick, apakah kau yakin kau bisa mencintaiku apa adanya?" ucap Chaliya setelah cukup lama dia diam dan berfikir.
Mendengar pertanyaan itu, lantas Dicky membuka sebelah matanya dan menengkok ke arah Chaliya. "Kau ini bertanya apa? Aku sudah tahu siapa kau, kenapa masih harus bertanya demikian? Sudah berapa lama kita kenal? Aku juga tetap mau menikah sama kamu!"
"Kau tahu, aku masih menyimpan mayat Andra sampai sekarang? Setiap aku pulang bekerja, dan di saat senanggang, aku selalu curhat padanya. Aku merasa bahwa dia masih hidup, siang dan malamku di rumah, aku tidur bersamanya," ucap Chaliya kemudian.