Chereads / Love is Limited / Chapter 4 - merasa cemas terhadap sesuatu situasi

Chapter 4 - merasa cemas terhadap sesuatu situasi

Tapi nenek khawatir melihat rumahnya di sekelilinggi oleh warga.Rupanya.....salah satu warga tersebut melihat ada benda jatuh dari langit.kemudian para warga tersebut bertanya pada nenek itu " nek,apakah nenek melihat ada benda jatuh dari langit".tanya warga.

Nenek menjawabnya " benda,benda apa? aku tidak mengerti apa yang kalian bicarakan ?

perasaan dari tadi enggak ada benda yang jatuh dari langit ? mungkin itu cuman imajinasimu saja nak? jawab nenek sambil merasa cemas.

warga menjawabnya "ohhh, mungkin iya ya,bisa jadi itu imajinasi ku saja karena tadi aku terlalu banyak minum Soju dan juga akukan sudah tua ya, jadi menyebabkan aku mudah lupa

,maaf ya nek sudah mengganggu ?".jawab warga tersebut.

nenek menjawabnya "ohhh,iya enggak papa nak,waktu aku mudah aku juga sering begitu ?

Jawab nenek itu. salah satu warga tersebut terkejut melihat nenek membawak seorang

anak bayi,terus warga itu bertanya " siapa anak ini nek ? kok aku enggak pernah lihatnya ! ".tanya warga penasaran.

nenek menjawabnya " ohh anak ini, tadi pass nenek lagi jalan nenek melihatnya di tepi sungai yang ada di seberang hutan sana".jawab nenek merasa risau.

jawab warga tersebut " jadi nenek mau merawatnya ya? tanya warga.

jawab nenek " iya,karena dia begitu lucu dan cantik". jawab nenek sambil tersenyum.

Wahh ini anak malaikat atau apa ya,kok bisa cantik dan kulit nyapun begitu indah. sungguh beruntung nenek,coba aku yang menemukanya di tepi sungai sungguh beruntung kali aku." minat warga pada anak itu tersebut ".

Sesudah masalah itu selesai, para wargapun pulang kerumah masing-masing.Nenek itu memikirkan apa nama untuk cucunya,sudah berhari-hari nenek memikirkannya, akhirnya nama yang cocok untuk cucunya adalah.....Woo Jin ah, yang artinya sinar pada malam hari,Woo artinya sinar dan Jin ah yang artinya malam. 15 tahunpun berlalu dengan seiringnya berjalan waktu.Sudah saatnya Jin ah masuk ke universitas yang terkenal di kotanya,nenek merasa bahagia melihat bahwa cucunya Jin ah akhirnya masuk ke universitas terkenal. pagi hari pun tiba, Jin ah bangun sangat pagi karena dirinya sangat bahagia ketika mau berangkat ke kesekolah.

Nenek bertanya " Jin ah,apa kamu senang masuk sekolah hari ini?"

Woo Jin ah menjawab " iya nek,aku enggak sabar lagi ingin cepat cepat masuk sekolah "

nenek menjawabnya " ohh,semoga nanti kamu cepat akrab dengan temanmu nanti ya nak ".nenek merasa senang.

Woo Jin ah menjawab " makasih ya nek,udah mau merawat aku dari kecil sampai sebesar ini,aku enggak tau harus bilang apa sama nenek,aku hanya bisa mengucapkan terima kasih banyak untuk nenek,aku sayang nenek". Woo jin ah tidak bisa menahan air matanya kepada neneknya.

Neneknya menjawab " iya nak,aku sangat bahagia ketika kamu bilang sayang sama nenek,nenek sangat bersyukur kepadamu,karena hanya kamu yang nenek punya didunia ini, mungkin kalau enggak ada kamu didunia ini nenek tidak tau apa yang harus dilakukan, jadi nenek akan bertahan hidup sampai kamu menemukan seseorang yang dapat mencintaimu dan menyayangimu sepenuh hati, jadi kamu enggak perlu khawatir pada nenek,ya ?".Woo Jin ah sangat bersyukur kepada neneknya.

Hari pertama sekolah pun tiba....

Woo Jin ah pamit dengan neneknya Sesudah sarapan pagi, nenek melihat cucuknya berjalan dengan sangat bahagia, diapun ikut bahagia.sesudah sampai di sekolah,Jin ah melihat banyak murid-murid yang masuk sekolah seperti dirinya,Jin ah sangat bahagia melihat sekolahnya . Woo Jin ah pun berlari menuju kesekolah karena sangat bahagia, ketika Jin ah sedang berlari dia melihat ada anak siswi yang takut masuk kesekolah karena dia pindahan dari sekolah lain.

"Apa yang kamu lakukan disini ?" tanya Jin ah.

"Kamu siapa ?"jawab siswi tersebut.

"aku anak baru pada tahun ini, perkenalkan namaku Woo Jin ah yang artinya Sinar pada malam hari?".jawab Jin ah.

"oh,perkenalkan namaku Wei Jinyoung , aku anak siswi baru di universitas ini,kamu boleh panggil aku Jinyoung ?". Jinyoung merasa malu terhadap Jin ah.

"oh,kamu boleh juga panggil aku Jin ah ?" jawab Jin ah.

mereka pun masuk kesekolah bersama sama,ketika Jin ah melihat papan pengumuman kelas dia melihat namanya berada di kelas yang Sama dengan Jinyoung, mereka berdua sangat bahagia berada di kelas yang sama.ketika mau masuk ke kelas orang orang melihat Jin ah dengan tatapan yang tidak biasa, Jin ah pun merasa cemas dengan situasi kelasnya.

akhirnya pun Jin ah memberanikan diri untuk menghadapi situasi dikelasnya, dia tidak mau mengecewakan neneknya yang sudah susah payah untuk menyekolahkanya, Jinyoung mengajak Jin ah duduk dikursi yang sama dengannya, Jin ah pun menerimanya dengan sangat bahagia,karena Jinyoung teman pertamanya.

orang-orang yang melihat Jin ah bukan karena Benci melihatnya, melainkan karena begitu cantik dan putih dengan penampilannya dihari pertama masuk sekolah.Jin ah pun merasa lega dan nyaman ketika mereka tidak membenci Jin ah melainkan dipuji dengan kecantikannya.

Tiba-tiba terjadi keributan di depan kelas karena siswa cowok yang begitu banyak menarik perhatian para cewek.

Cowok itu berasal dari keluarga bangsawan dan putra dari pemilik universitas Gunadarma.

universitas Gunadarma adalah universitas nomor satu di dunia dan banyak para siswa lain yang ingin masuk ke universitas tersebut.

Woo Jin ah satu sekolah dengan cowok itu,

karena Jin ah bisa masuk melalui beasiswa yang didapatkanya.begitu banyak siswa yang ingin menjadikan cowok itu sebagai pacarnya kecuali dengan Jin ah, Jin ah tidak menyukai cowok itu karena sifatnya yang begitu dingin dan kasar terhadap cewek.ketika Jin ah melihat Jinyoung temannya yang tidak sengaja tertabrak dengan cowok itu, cowok itu memarahi Jinyoung dengan habis habisan,

ketika Jinyoung menanggis dihadapan Jin ah

Jin ah tidak dapat lagi menahan emosinya ketika temanya diperlakukan dengan kasar oleh cowok itu, yang bisa dilakukan Jin ah sekarang adalah Menyiram cowok itu dengan air minuman yang barusan dia beli.

para siswa tercengang melihat aksi Jin ah yang begitu berani melawan dengan putra pemilik universitas yang ditempatinya, Jin ah tidak takut dikeluarkan dari universitas dari pada melihat temannya yang disakiti dengan di perlakukan tidak adil.ketika Jin ah mau pergi dari kelas cowok itu, cowok itu langsung memegang tangan Jin ah dengan sangat erat.

cowok itu berkata "....