"jadi umi, sebenarnya perempuan yang selama ini hasan sering ceritakan dengan umi dan abi adalah zakiya" jelas hasan
"yang bener kamu hasan?" tanya umi sambil tersenyum sumringah
"iya umi, kok umi senyum kayak gitu?" ucap hasan bingung
"umi seneng dengar perempuan yang selama ini kamu ceritakan adalah zakiya, dia perempuan yang cantik, tidak hanya cantik wajahnya tapi juga hatinya" ucap umi menjelaskan
"mantapkan dulu hati mu, kalau sudah mantap bicara pada abimu kita langsung datang ke rumah nya dan mengajak zakiya melakukan proses taaruf" sambung umi
"tapi kalau zakiya nya menolak bagaimana umi?" keluh hasan
"hasan hasan, kamu itu ya, berdoa aja sama allah semoga zakiya mau, tapi umi nggak mau ya kalau kalian pacaran umi nggak suka kalau kalian pacaran" pesan umi
"iya umi, hasan juga nggak mau pacaran. hasan pengennya langsung nikah, hehe" ucap hasan sambil nyengir
"kamu itu ya, ya sudah kita masuk, nggak enak sma zakiya" ucap umi sambil berjalan masuk
umi dan hasan masuk dan segera bergabung dengan zakiya dan nayla yang terlihat akrab mengobrol.
"umi, zakiya pulang dulu ya udah sore takut di cariin bunda" pamit zakiya
"iya, kapan kapan mampir lagi ya" ucap umi
"hasan, antar zakiya ya, kasian dia pulang naik taxi" pinta umi
"nggak usah umi, nanti malah ngerepotin hasan lagi, zakiya bisa pulang sendiri kok naik taxi" tolak zakiya dengan halus
"gpp zakiya, hasan juga nggak keberatan" paksa umi
akhirnya, setelah beberapa kali di paksa, zakiya akhirnya mau di antar pulang oleh hasan.
"umi, hasan ganti baju dulu ya sama mau ambil kunci mobil" ucap hasan berlalu menuju kamarnya
"iya cepetan ya, kasian zakiya nunggu" balas umi
"kak zakiya kapan kapan main ke sini lagi ya biar bisa temenin nayla" pesan nayla
"iya dek, nanti kapan kapan kakak main kesini lagi ya" jawab zakiya
"ayok zakiya kita berangkat" ajak hasan
"umi, hasan ngantar zakiya pulang dulu ya, Assalamualaikum mi" pamit hasan sekaligus mencium tangan uminya
"zakiya pulang dulu ya umi, Assalamualaikum" pamit zakiya juga sekaligus mencium tangan umi nya hasan
di dalam mobil...
"kiya, kamu tinggal sama siapa di rumah?" tanya hasan memulai percakapan
"sama bunda doank" jawab zakiya
"jadi kamu anak tunggal?" tanya hasan lagi
"iya aku anak tunggal" jawab zakiya
"ayah kamu mana?" tanya hasan lagi
"ayah ku sudah meninggal" jawab zakiya sambil menunduk
"oh,, maaf ya kiya aku buat kamu sedih" ucap hasan menyesal
"gpp, aku cuman ke inget ayah aja" jawabnya sambil tersenyum
"kamu punya kriteria buat calon imam mu kelak nggak?" tanya hasan yang masih fokus menyetir
zakiya terkejut, bisa bisanya hasan menanyakan hal ini. jantungnya berdegup kencang karna kaget. setelah bisa mengendalikan detak jantungnya zakiya menjawab.
"aku belum kepikiran soal itu, aku mau fokus belajar sama mau bahagiain bunda dulu baru mikir masalah calon imam, lagian semuanya udah ada yang ngatur kok" jelas zakiya sambil tersenyum
setelah zakiya menjawab, suasana di dalam mobil menjadi hening.