Chereads / Kebelet Nikah : Sekuel Pernikahan Kontrak / Chapter 45 - Hangatnya Malam Pertama

Chapter 45 - Hangatnya Malam Pertama

"Ya ampun Alex, kau berdarah," ucap Asia panik. Lantas dia mengambil tisu yang letaknya ada di atas meja dan membersihkan hidung sang suami.

Namun bukannya berhenti malah semakin menjadi-jadi. Asia jadi panik sendiri akan tetapi Alexi mengambil tisu di tangan istrinya dan mengisyaratkan agar tak perlu khawatir.

Dia mundur beberapa langkah dan menghapus cairan merah. Langsung saja Alexi menuju kamar mandi, di sana pria itu menenangkan debaran jantung yang begitu cepat.

Jika begini terus maka dia akan terkena anemia mendadak. Setenang mungkin ia harus menghadapi Asia agar gadis berusia 18 tahun tersebut nyaman.

Noda darah di baju membuatnya terpaksa melepaskan pakaian maka tampaklah tubuh atletis milik Alexi. Dibasahinya wajah agar tenang termasuk rambut. Dia menatap bayangan sendiri agak lama, memantapkan diri agar bisa mengatasi gairah.

Setelah tenang barulah pria yang memiliki mata sama dengan Ayahnya itu berjalan keluar. Dilihatnya sang istri tampak kalut duduk di samping ranjang dan Alexi pun mendekat.

"Asia, kenapa kau tiba-tiba berdandan seperti ini? Kau juga memodifikasi kamar, tak bilang dulu sama aku?" tanya Alexi menyelidik.

Asia menunduk. "Maaf aku melakukannya buat kejutan," jawab Asia lirih.

"Kejutan? Untuk apa?"

"Aku ingin membantumu dengan masalah mimpi basah dan kata Daddy hanya ini satu-satunya solusi." Semakin lama nada Asia semakin pelan.

Ia pun tak mau memandang kepada suaminya karena takut. Alexi tentu kaget, mulutnya terbuka sedikit. "Ja-jadi kau mau melakukan itu hanya agar aku tidak sering mimpi basah?" Asia membenarkan.

"Tapi bukannya kamu tidak mau aku sentuh?" Alexi kembali bertanya.

"Ak-aku istrimu aku harus menunaikan kewajibanku," sahut Asia.

Wajah mereka langsung berubah merah. Pria berusia 27 tahun itu mengalihkan pandangan, dia bisa merasakan wajahnya memanas. Malam pertama yang begitu mendadak membuat dada bergejolak dan sekarang Alexi pun jadi terangsang.

Apa lagi melihat Asia memakai piyama wanita yang seksi. Paha mulus nan putih terpampang dengan jelas membuat dada naik turun. "K-kau yakin mau melakukannya?" tanya Alexi gugup.

"K-kalau kau mau kita bisa coba," kata Asia.

"Tapi kalau aku melakukannya, aku tak akan berhenti sampai terpuaskan bagaimana?" seringai jahil Alexi muncul begitu saja dan menyebabkan timbul rasa cemas di dalam diri wanita cantik jelita tersebut.

Sekali lagi dia mengingat alasan kenapa harus melakukannya sebab untuk membantu dan tidak ada salah dari niat Asia.

"Baiklah, aku akan terima." Jawaban sang istri membuat Alexi terenyuh sampai-sampai pria itu diam seribu bahasa.

Untuk kesekian kalinya mereka membuang waktu di malam yang semakin larut. Asia jadi semakin resah sebab hal tersebut dan bertanya pada sang suami.

"Alexi, apa kita jadi?" tanya Asia pelan.

"Jadi apa?" Alexi balas bertanya seraya memberikan senyum yang sama.

"Mm ... itu melakukan itu ..." gemas Asia.

"Melakukan apa?"

Pertanyaan yang terlontar dari bibir Alexi menciptakan kekesalan dalam diri gadis bercampur Indo-Jepang itu. Dia memberikan tatapan tajam pada sang suami.

"Kalau kau masih pura-pura bodoh lebih baik kita tak usah melakukannya!" Asia membaringkan diri lalu menutup tubuh dengan selimut.

Alexi masih bisa menampilkan senyum melihat istrinya sedang ngambek. Bagi CEO Denzel Company, dia tampak manis.

Pria itu kemudian ikutan berbaring tepat di samping Asia. "Ya sudah maafkan aku." Sang istri bergeming, tak mau memandang Alexi.

Namun dia tak kehabisan akal. Lekas pria memiliki marga Denzel tersebut menyelimuti diri dan dimulailah kedua tangannya menggelitik badan Asia.

Siapa yang tahan akan hal itu. Dengan wajah marah, Asia menoleh pada Alexi hendak memprotes tetapi yang ia dapatkan adalah sebuah ciuman penuh hasrat dari suaminya.

Dari balik selimut pun tangan si pria menyentuh intens. Wajah gadis belia itu memanas, ini baru pertama kali dia merasakan sensasi hangat juga bergelora menguasai raga.

Ciuman dilepaskan dan keduanya saling memandang lekat. "Kau serius mau melakukannya?" tanya Alexi lagi.

"Iya ... aku yakin," jawab Asia sedikit bergetar.

Alexi lalu menempatkan diri di atas istrinya. Wajahnya terlihat sedikit gusar dan sebelum sang suami bisa menempelkan bibirnya lagi, Asia kontan menahan tubuh pria itu.

"Aku akan layani kamu asal ada syaratnya." Kening Alexi mengkerut.

Aku mau memberikan segalanya untukmu jadi .... " Asia kemudian menatap serius pada Alexi.

"Jangan berselingkuh dariku!" Mendengar itu tawa kecil keluar dari Alexi lalu mengecup lembut dahi gadis yang amat dicintainya itu.

"Bagaimana mungkin aku berselingkuh, cuma kamu saja wanita yang paling aku cintai jika tidak kenapa aku harus bersusah payah mengajakmu menikah?"

"Tetap saja kau harus ingat. Akan ada akibatnya!" Alexi hanya menganggukkan kepala. Didekatinya kembali Asia dan kali ini sang istri tak menolak.

Dirangkulnya tubuh Alexi, membiarkan sang suami menuntun dalam hangat percintaan malam pertama yang menghanyutkan.

❤❤❤❤

Esok pagi di kantor Denzel Company, Alexi senantiasa mengembangkan senyuman dan begitu bersemangat dalam mengerjakan tugasnya. Tidak seperti biasa yang suka mengeluh.

Adya selaku sekretaris melihat betapa aneh sikap sahabatnya itu. Semalam dia resah tapi kenapa sekarang bahagia? Apa masalahnya dengan Asia terselesaikan?

"Kau ini kenapa? Masalahmu dan Asia sudah selesai?" tanya Adya di tengah memberikan beberapa file untuk diperiksa oleh Alexi.

Pria itu cengengesan lalu membenarkan. "Malah lebih dari itu ternyata Asia tak marah padaku malah kami ...."

Asia bersin mendadak. Dia mengusap hidungnya yang gatal. "Apa ada seseorang yang membicarakanku?" gumamnya.

"Nyonya ini sup Nyonya," ujar Tisa setelah mengetuk pintu kamar.

"Maaf sudah merepotkanmu Bi, ini sebab Alexi. Gara-gara dia aku nggak bisa ke kampus, tulangku rasanya remuk semua karena layani dia semalam," balas Asia kesal.

"Tapi Nyonya juga senang, kan?" Senyum smirk dari Tisa membuat Asia merona bahkan menjalar ke telinga.

"Saya senang akhirnya Nyonya dan Tuan bisa bersatu semoga saja bisa dapat momongan secepat mungkin." Setelah itu wanita paruh baya tersebut pergi dari kamar meninggalkan istri Alexi yang kini menutup diri dengan selimut.

❤❤❤❤

See you in the next part!! Bye!!