Aku dan diam yang kian menyedihkan
Dalam lingkup sepi yang menjenuhkan
Aku dan langkah menjauh yang justru mendekat ...
Yang menjadikanya datang namun juga menjadikanya menghilang
Aku dan bintang pertama yang kulihat
Dalam langkah yang berhenti berjalan
Dalam pergi senja yang menjadikan datangnya malam
Aku dan bintang pun bertatapan
Bintang pertama yang tak terlalu benderang
Namun menjadikan jutaan lainnya bertaburan
Menyinari langit malam yang hilang harapan
Memberi arti langkah yang hilang tujuan
Aku dan bintang pertama yang datang
Lalu aku dan bintang terakhir yang kemudian menghilang
Kutanyakan pada semesta ...
Apa maksud semua ini?
Lalu tentang pagi dan mentarinya
Yang benderangnya menjadikan hangat walau jauh darinya
Yang benderangnya memberi arah pada langkah yang tak terarah
Yang hangatnya menemani ...
Namun ... tanpa kata berlalu begitu saja
meredup menjauh lalu tenggelam
Yang membuatku terdiam dalam keadaan
Atas nama yang datang lalu pergi
Kuteriakan pada semesta
Aku tak mau lagi
Bahkan bila ku diberi takdir ...
untuk hidup seribu tahun lagi
Aku akan menolaknya!
Semuanya ...! atas nama yang datang lalu pergi