2 Bulan setelah kejadian ( 11 bulan sebelum U.A)
POV ITSUKI
Seorang anak perempuan yang duduk dimeja belajar kamarnya cemberut memikirkan sesuatu. Sejak peristiwa itu dia kehilangan kebebasannya bahkan dari sekolah hingga dirumah. Kakaknya yang dulu cuek dan malas sekarang berubah 100 persen. Ya walaupun dia senang melihat kakaknya memanjakannya dan selalu didekatnya, tapi lama-lama ia menyebalkan dan menganggu.
"ah.... kakak aku merindukan dulu" kata Ituski sambil menghela nafas dalam hati.
Saat Itsuki merenung merindukan kakaknya yang dulu serta kebebasannya, sementara sang kakaknya merenung juga memikirkan sesuatu.
" mmm.... enaknya itsuki makan apa ya?" kata Shiro sambil memegang buku masak ;CARA CERDAS MEMASAK ALA SETAN;. Setelah membuat keputusan shiro memasak ayam goreng.
Tutorial Cara memasak ayam goreng:
1) siapkan wajan dan minyak goreng didalamnya
2) masukan ayam dan goreng
3) setelah itu sajikan.
" Buku ini luar biasa seperti De#th Note" kata shiro memasak dengan panduan buku.
Itsuki turun ke kamar menuju ke dapur, Ia melihat kakaknya yang memasak. Itsuki agak mual dan wajah pucat mengenang masakan kakaknya.
"kakak kenapa kamu masak biar aku aja?" tanya itsuki dengan pelan.
"kenapa? kakakmu saja yang masak yang enak " kata shiro dengan sedikit bangga.
"hah.. kakak aku mau tanya? dari mana kakak belajar masak" tanya itsuki
" dari buku ini" kata shiro sambil menunjukan buku masak.
Itsuki melihat buku itu dengan perasaan benci.
Besoknya buku itu hilang tanpa diketahui secara misterius ( dibakar itsuki) dan shiro dilarang masak oleh keluarganya.
Siang hari
Shiro sedang membaca informasi tentang I-Island, pulau buatan khusus yang dihuni oleh lebih dari sepuluh ribu ilmuwan. Dia bertanya-tanya mengapa orang selalu terlalu fokus pada kekhasan karena kekhasan adalah setiap orang punya.
"Shiro Sudahkah Anda memutuskan sekolah mana yang akan Anda kunjungi? Anda akan masuk sekolah menengah," kata Ibu shiro.
Sudah 2 bulan sejak peristiwa itu dan dia sudah akan masuk sma. Dia perlu memilih sekolah menengahnya dan bergantung pada pilihannya, itu juga akan menentukan masa depannya.
Shiro tahu bahwa dalam masyarakat ini pahlawan memiliki kehormatan tertinggi dan dia juga melihat banyak pahlawan yang telah pensiun membuka bisnisnya sendiri atau memasuki dunia politik. Dia bisa melihat bahwa mereka semua sangat sukses, namun, ada banyak pahlawan yang juga mati karena pekerjaan ini seperti 'Kuda Air' di masa lalu. Dia tahu bahwa untuk mendapatkan banyak uang, wewenang, dan ketenaran yang bisa dia lakukan hanyalah bergabung dengan seorang pahlawan. Dia memandang ibunya dan bertanya, " Bu, apakah Saya bisa masuk ke dojo dekat sini?
Ibunya tersenyum," saya sudah memberitahu saudara yang mendirikan dojo di tokyo untuk memberitahu kamu tapi kamu harus ada test untuk masuk,".
"Test ya? Jenisnya apa?" kata Shiro.
" aku tidak tau" kata ibunya sambil mengelengkan kepala.
"......."
" Shiro, kamu ingin jadi Hero seperti apa?" kata ibunya.
Shiro berkata" Hero yang melindungi keluarganya mungkin".
"...."
" Baiklah sekarang kamu siapkan pakaian dan barang-barangmu" kata ibunya.
"iya" kata shiro menuju kamarnya.
Seminggu kemudian Shiro pergi ke Tokyo