Hari ini Sean sudah mulai bekerja, Aletha sudah seperti istri yang baik. Aletha bangun terlebih dahulu menyiapkan setelan kerja Sean, memasak? Tentu saja itu urusan kepala Yun, urusan Aletha ada didalam kamar, hehe.
Aletha kembali terkagum-kagum dengan ketampanan pria didepannya sekarang. Sungguh Tuhan menciptakan Sean dengan sempurna. Serbuk berlian memang berbeda, pikir Aletha mendekati Sean dan memasangkan dasi Sean.
Aletha memasangkan dasi Sean sehingga sekarang mereka saling berhadapan satu sama lain.
"bernafas sayang" ujar Sean membuat Aletha langsung tertawa renyah, membuat Sean ikut tersenyum.
"aku lupa cara bernafas jika sedang berhadapan denganmu" ujar Aletha sudah menggombal pagi-pagi. Sean tertawa, lagi-lagi Sean membuat Aletha lupa bagaimana cara bernafas yang benar.
"sayang, aku serius bernafas" ujar Sean membuat Aletha tersadar dan langsung cemberut.
"ini semua salahmu" ujar Aletha merapikan kembali dasi Sean,
