Aletha membuka matanya dengan perlahan, kepalanya sudah tidak sepusing tadi. Seakan mengingat sesuatu Aletha langsung mengamati kekitarnya. Bukan kamarnya dan Aletha sangat mengenali kamar ini. Aletha memegang perutnya karena ada tangan kekar yang memeluk perutnya dari belakang. Dengan perlahan Aletha membalik badannya dan melihat siapa yang memeluknya, Sean. Aletha tidak percaya sekarang ia sudah dimansion Sean karena sudah mengelilingi hutan hampir 2 jam-an. Tangan Aletha menggapai wajah Sean, wajah yang dirindukannya.
Setelah puas memegang wajah Sean, Aletha memangis segugukan membuat Sean yang sudah terbangun lebih dulu dan hanya memejamkan mata saat Aletha membalik badannya, Sean membuka matanya dan melihat wanita nya yang menangis segugukan.
"sayang, kenapa menangis em?" tanya Sean menarik Aletha kedalam pelukannya, tangis Aletha semakin kencang membuat Sean melepaskan pelukannya dan menangkup wajah wanitanya.