Chereads / My Lady : Cast / Chapter 2 - Chapter 1 kehadiran seorang ayah

Chapter 2 - Chapter 1 kehadiran seorang ayah

Autor : @purpleshina

Kerajaan korea adalah kerajaan yang terletak didaerah Namwon lebih tepatnya berada dibelakang bukit gunung negara seoul, kerajaan ini dipimpin raja kim Hwanhee yang memiliki 1 permaisuri dan 5 selir. Memiliki putra sebanyak 8 dan putri 2 termasuk Sohee. Mereka semua tinggal diistana kecuali selir ketiga yaitu ibu Kim Sohee dan ibu angkat Bae Suzy. Memiliki seorang ibu suri yang sangat kejam. #disini yang sering muncul yg ada didepan ya 😉

Hari ini Raja Kim Hwanhee menempuh waktu seharian dari perjalanannya dengan putra pertamanya dengan permaisuri yang bernama Kim Kyuhyun. Mereka mendatangi sebuah rumah sederhana disebuah desa dipinggiran daerah Daegu yang diberitakan sebagai rumah selir ketiga raja Kim yang diusir dengan fitnah bahwa dia selingkuh, dan raja yang saat itu sedang berperang tidak mengetahui jika selirnya diusir dalam keadaan hamil, istrinya pergi bersama temannya yang merupakan dayang juga sepertinya dulu.

"Mama, apa anda yakin ini rumahnya?" tanya pangeran Kyuhyun pada raja Hwanhee, dimana keduanya masih ada didalam mobil.

"Nde pangeran, menurut informasi yag diberikan detectif putriku dari selir ketiga tinggal disini bersama saudara angkatnya sejak mereka bayi, ibu anak angkat selir ketiga memiliki putra dan putri tapi putranya diasuh dari pihak ayah mereka"jawab raja Hwanhee pada pangeran Kyuhyun.

"Baiklah. Seketaris Lee tolong kau keluar terlebih dahulu, ketuk pintu rumah ini dan tanyakan tentang kebenaran alamat rumah ini apa rumah Kim Sohee" perintah Kyuhyun ada seketaris istana.

"Nde, pangeran" jawab Seketaris Lee dengan patuh.

"Aniya, biar aku saja yang turun. Aku tidak ingin melewatkan momen bertemu putriku. Aku harus bisa membawanya pulang ke istana"

"Baik mama"

Pangeran Kyuhyun dan seketaris Lee ikut turun ke rumah sederhana yang bisa dikatakan sangat tidak layak digunakan untuk putri kerajaan. Suzy yang ingin buang sampah kedepan melihat orang yang mencurigakan langsung saja berteriak.

"Yaaaa siapa kalian? Pagi-pagi sudah ada dirumahku seperti penguntit saja " teriak Suzy sudah pasang kuda-kuda untuk melawan.

"Maaf kan kami nona, kami datang dari seoul" jawab seketaris Lee dengan sopan.

"Ada urusan apa kalian? Apa kalian juga rentenir yang ingin menagih hutang ibu Kim pada kami lagi. Apa belum puas bos rentenir sialan kalian itu ku hajar"

Mendengar suara ribut diluar Sohee keluar menghampiri Suzy yang ternyata ribut diluar rumah mereka dengan orang yang tidak dikenal, memang seperti penguntit atau para rentenir yang datang tapi dia tidak mau mengambil kesimpulan seperti Suzy.

"Maaf tuan. Kami belum bisa melunasi hutang ibu pada kalian, mohon bersabar sampai kami gajian" ucap Sohee dengan lembut.

"Maaf nona, sepertinya saudaramu sudah salah paham pada kami" kali ini Kyuhyun yang berbicara.

"Sebenarnya tuan-tuan ini siapa? Dan ada perlu apa dengan kami?"

"Apa tidak bisa mempersilahkan kami masuk dulu, baru berbincang"

"Baiklah, silahkan masuk"

"Sohee kenapa kau suruh mereka masuk? Bagaimana kalau mereka orang jahat seperti waktu itu" ucap Suzy mencegah Sohee yang mempersilahkan tamu itu masuk.

"Aku yakin mereka baik. Tidak terlihat jahat. Jangan mudah curiga"

-Didalam rumah-

Sohee meminta bibi yang bekerja dirumahnya menyuguhkan teh hangat untuk ketiga tamunya, sedangkan pengawal tetap berjaga diluar rumah untuk keamanan. Lalu Sohee duduk disamping Suzy yang terlihat sangat mencurigai tamunya.

"Maaf sebelumnya. Tuan-tuan ini darimana? Dan ada urusan apa kemari jika kalian bukan rentenir?" tanya Sohee.

"Kami dari kerajaan Namwon di seoul nona. Kami kemari karena ibu anda nyonya Kim adalah selir ketiga di kerajaan." jawab seketaris Lee.

"APA?? Selir. Bagaimana bisa? Ibu Kim tidak pernah bilang pada kami kalau dia istri raja" teriak Suzy heboh.

"Biar aku yang menjawab, karena kalian pasti susah percaya dengan kami yang datang tiba-tiba mengatakan hal seserius ini" cela Raja Hwanhee. "Aku adalah raja Kim Hwanhee, aku ayahmu Kim Sohee. 21 tahun yang lalu ibumu diusir dengan tuduhan selingkuh dengan saudaraku saat aku sedang berperang melawan pemberontak. Aku terus berusaha mencarinya selama ini karena aku tahu itu tidak benar, namun baru beberapa bulan ini aku mendapat informasi tentang kalian berdua dimana Sohee adalah putriku dengan selir Kim dan Suzy anak angkat selir ketiga yang diasuh sejak usia 1 tahun. Aku sangat sedih ketika mendengar selir ketiga sudah meninggal 2 tahun lalu. Aku sangat bersalah kepadanya. Mohon maafkan aku "

"Yang mulia jangan begitu. Tidak perlu merasa bersalah, karena kami hidup dengan bahagia selama ini" ucap Sohee menyakinkan raja Hwanhee bahwa dia baik-baik saja.

"Aku kesini sebagai raja pemimpin negara ingin membawamu pulang, pulang ke tempat dimana kau seharusnya berada"

"Apa kau punya bukti bahwa Sohee putrimu tuan? Kau tidak sedang berbohong bukan" tantang Suzy dengan tatapan tajam.

"Suzy jangan begitu, maafkan saudaraku tuan"

"Sohee jangan terlalu percaya pada orang, bisa saja mereka mengada-ada lalu menjualmu bagaimana? Aku harus waspada sesuai pesan ibu kim"

"Seketaris Lee tolong keluarkan fotoku dengan selir ketiga. Mungkin itu bisa membuat mereka percaya" perintah raja Hwanhee yang sepertinya sudah mempersiapkan foto pernikahannya dengan ibu Sohee.

Seketaris Lee memberikan album foto berisi foto pernikahan ibunya dengan sang raja dan beberapa foto lainnya. Foto-foto itu membuat Sohee san Suzy tercengang karena selama ini ibu Kim tidak pernah mengatakan apapun yang berkaitan dengan istana.

"Jadi anda adalah ayahku, tapi mohon maafkan aku ayah, aku tidak bisa pergi dari tempat ini. Kalau aku pergi bagaimana dengan saudaraku Suzy, ibu berpesan agar kami selalu bersama dan saling menjaga. Aku tidak mungkin meninggalkan Suzy disini sendirian. Mohon maafkan aku"

"Aku rasa dia bisa ikut bersamamu sayang, bolehkan seketaris Lee?"

"Saya rasa tidak masalah yang mulia, asalkan tuan putri bisa mengikuti aturan diistana"

"Baiklah, aku rasa itu bukan masalah lagi seketaris Lee, asal mereka bisa dibawa ke istana. Mereka bisa beradaptasi nanti dan tolong minta pangeran Myungsoo dan beberapa orang handal untuk membimbing mereka. Seminggu lagi utusan dari istana akan datang menjemput, aku tidak menerima penolakan kalian" putus raja Kim Hwanhee. "kalau begitu kami akan pulang dan menyiapkan keperluan kalian"

Selepas orang istana pergi. Suzy dan Sohee masih shock, masih berusaha mencerna apa yang baru dialaminya.

"Zy ini mimpikan? Ini tidak benarkan?"

"Kau putri raja Kim Sohee, aku tidak menyangka kau putri raja Sohee. Ibu kim hanya bilang dia dan ibuku dayang yang kabur dari istana karena lelah, tapi ternyata lebih dari ini."

"Lalu aku harus bagaimana? Peraturan istana dan isinya aku bahkan tidak tahu. Memang aku dulu ingin sekali bertemu ayahku? Kalau tahu akan jadi begini aku tidak perlu berdoa pada tuhan setiap hari"

"Kau pergilah ke istana, aku tidak apa-apa dirumah sendirian. Kalau aku ikut siapa yang akan menjaga rumah mungil kita, bibi sudah tua bagaimana kalau terjadi apa-apa"

"Aniya, aku tidak akan pergi kalau kau tidak pergi, kau saudaraku jadi mana mungkin aku meninggalkanmu. Aku tidak butuh diakui negara kalau kau tidak ikut. Aku tidak mungkin sendirian disana, bagaimana kalau ada yang jahat padaku diistana. Kalau ada kau pasti kau akan membela dan menghajar mereka yang menggangguku sama seperti saat kita sekolah. Kau menjadi belajar silat karena menolongku yang sering dikerjai anak-anak karena diledek tidak punya ayah"

"Ada banyak pengawal disana? Kenapa kau takut"

"Karna kau adalah saudaraku Zy, aku tidak bisa meninggalkan gadis ceroboh sepertimu sendirian"

"Baiklah, aku akan ikut kemana kau pergi. Puas!"

"Tentu saja Bae Suzy"

Sementara Suzy dan Sohee menikmati waktu mereka didesa asal ibu mereka. Berbeda dengan istana yang sibuk menyiapkan istana untuk Sohee dan Suzy. Miura dan Kyuhyun ditugaskan untuk mengawasi jalannya persiapan itu. Myungsoo yang juga pangeran penasaran dengan keadaan istana seolah akan ada perayaan.

"Apa yangmulia raja akan menikah lagi? Kenapa kalian menyiapkan istana sampai mendekorasinya begitu mewah jika tidak kedatangan selir lagi lalu untuk apa?" tanya Myungsoo pada kakaknya.

"Aniya Myungsoo. Istana bukan akan kedatangan selir lagi tapi kedatangan putri yangmulia raja dari selir ketiga yang pernah diusir karena difitnah selingkuh" jawab pangeran Kyuhyun.

"Benarkah? Kenapa aku tidak tahu"

"Kau hanya sibuk belajar dan belajar dengan putra Seketaris Lee. Bahkan pangeran Alex juga slalu bepergian terus. Kenapa kalian tidak ikut bekerja di istana"

"Aku dituntut menjadi raja negri ini hyung, tapi terkadang akupun jenuh. Aku tidak menginginkan tahta kerajaan"

"Karena diantara semua pangeran, kau yang paling menonjol. Pandai dalam segala hal tapi sepertinya istana yang sepi ini akan ramai sebentar lagi"

"Apa ada kejutan dari tuan putri yang akan dibawa yangmulia pulang"

"Bukan dia Myungsoo. Putri Sohee sangat sopan dan lemah lembut tapi putri angkat selir ketiga sungguh ajaib. Hahaha ingat saat kedatangan kami yang dikira rentenir penagih hutang ibunya. Bahkan berniat menghajar kami semua seorang diri"

"Hahahaha apa dia sehebat itu hyung sampai berani padamu. Dia perempuan apa lelaki sebenarnya"

"Kalian seru sekali bicaranya" sapa Miura yang langsung duduk disamping suaminya, pangeran Kyuhyun.

"Anyeong putri Miura"

"Anyeong pangeran Myungsoo. Lalu apa yang kalian bicarakan sampai tertawa seperti itu"

"Kami membicarakan kedatangan putri Sohee dan saudara angkatnya, istriku."

"Memang seperti apa dia?"

"Dia sangat galak dan blak-blakan, bahkan akan menghajar kami karena menuduh kami rentenir yang biasa datang ke mereka, sepertinya dia biasa menghajar orang"

"Sepertinya dia gadis yang menarik suamiku. Jarang sekali ada seorang gadis bisa bela diri bahkan berani pada pangeran dan raja hahaha"

"Kalau sudah datang akan aku ajak bertarung. Aku ingin lihat kemampuannya."

"Kenapa kau berpikir sejauh itu Myungsoo mencari lawan. Dia hanya seorang gadis. Aku rasa apakah istana yang biasa sepi akan tetap sepi setelah kedatangannya? Adaptasi diistana bukan hal mudah apalagi jika sudah biasa diluar istana"

"Aku rasa ibu suri yang akan sering menghukumnya"

"Sepertinya istana akan terasa berwarna setelah ini, akhirnya ada kehidupan unik setelah istana ini slalu sepi"

Saat ketiganya asyik berbincang sambil mengawasi para pelayan yang menata barang-barang dan membersihkan kamar, ibu suri datang dengan wajah sangarnya melihat apa yang disiapkan raja untuk putrinya yang hilang.

"Ternyata kalian ada disini" sapa ibu suri didepan pintu istana yang akan ditempati Sohee dan Suzy.

"Anyeong ibu suri, hormat kami pada ibu suri" ucap Miura, Kyuhyun dan Myungsoo bersamaan yang berdiri dengan badan membungkuk.

"Iya, duduklah kembali" balas ibu suri yang ikut duduk dengan mereka. "Aku kira hanya putri Miura yang mengawasi penataan interior ini."

"Nde mama. Saya yang ditugaskan dan pangeran Kyuhyun membantu saya. Para dayang menyiapkan apa saja yang akan dibutuhkan untuk tuan putri Sohee dan saudara angkatnya" ucap Miura pada ibu suri.

"Apa istimewanya gadis itu, anak tukang selingkuh pasti sifatnya juga tidak jauh beda dengan ibunya yang pendusta dan suka merayu. Ku dengar pangeran Kyuhyun ikut yangmulia raja kim menemuinya. Bagaimana rupa mereka?"

"Nde mama. Tuan putri Sohee dan saudaranya terlihat baik tapi saya tidak tahu banyak karena baru satu kali ini bertemu mereka mama"

"Aku akan mengajak permaisuri dan selir chang untuk membujuk yang mulia agar mempertimbangkan kedatangan mereka. Mereka biasa hidup bebas pasti akan memalukan istana nanti didepan masyarakat"

"Mama jangan emosi. Lihatlah mereka dulu siapa tahu dengan pendidikan istana yang layak mereka bisa membawa istana maju, saya dengar dari pangeran Kyuhyun mereka juga bersekolah didesanya. Bukankah artinya selir Kim juga mengajari mereka pendidikan dna moral agar mereka bisa membawa diri" bujuk Miura.

"Hmmm kau benar putri Miura, siapa yang akan mengajari mereka. Apa sudah dipilih oleh yangmulia?"

"Yangmulia menyerahkan pada seketaris Lee dan saya, Bagaimana kalau pangeran Myungsoo dan anak seketaris Lee. Mereka cukup pintar dalam segala hal isi diistana" ucap Kyuhyun menyarankan.

"Hmmmm. Ku rasa Eunji bisa membantu mengawasi mereka berdua diistana. Pangeran adalah calon raja jadi ku rasa dia sendiri tidak akan mampu apabila dia ada kepentingan. Danku tidak ingin mereka merayu pangeran Myungsoo dan Sungjong "

"Nde mama, perintah akan kami laksanankan"

"Aku pergi kalau begitu. Pangeran Myungsoo kau masih mau disini atau ikut pergi"

"Saya disini saja mama, siapa tahu pangeran Kyuhyun dan putri Miura masih memerlukan bantuan"

"Baiklah. Aku pergi dulu. Eunji mari kita pergi"

"Nde mama. Mari lewat sini. Anyeong yang mulia" ucap Eunji yang dari tadi berdiri didepan pintu ruang tamu istana.

"Nde nona Eunji"

Ibu suri dan Eunji meninggalkan istana ketiganya bernapas lega.

"Hampir saja, Kau lihat betapa menyeramkannya ibu suri ketika membicarakan Sohee. Entah apa yang terjadi di masalalu sampai ibu suri begitu membenci selir Kim padahal Sohee dan saudaranya terlihat baik walau agak galak, dan yangmulia bilang itu fitnah" ucap Kyuhyun.

"Biarkan saja. Semoga saja putri Sohee betah tinggal disini dan mampu adaptasi dengan segala peraturan yang ada, ibu suri pasti akan sering menjebaknya dalam masalah" tutur Miura.

"Permisi putri Miura, semua sudah selesai. Tolong cek kembali mana yang harus kami benahi" ucap salah satu dayang yang hari ini diperintahkan menyiapkan dua kamar kamar untuk kedatangan putri Sohee dan Suzy.

Suzy dan Sohee menyelesaikan pekerjaannya di toko bunga dan toko roti untuk terakhir kalinya. Mereka bekerja ditempat berbeda tapi pemiliknya satu orang yaitu nyonya Nam Yongsan. Mereka sudah bekerja selama 2 tahun ditempat tersebut.

"Nyonya hari ini saya mau pamit. Saya dan Suzy akan pindah ke Seoul 5 hari lagi. Mohon maaf apabila selama bekerja disini" ucap Sohee pamitan kepada pemilik toko.

"Apa kalian sudah mendapatkan pekerjaan baru disana? Sangat sayang kalau kalian keluar bekerja" tanya nyonya Yongsan.

"Nde nyonya. Kami akan menjadi pelayan diistana nyonya, ada orang yang menawari kami bekerja disana jadi kami bisa segera melunasi hutang ibu disini"

"Baiklah. Aku tidak akan memaksa kalian bertahan disini. Nanti pulang kalian ambil gaji kalian untuk bulan ini"

"Kamsa hamnida nyonya" ucap keduanya pada pemilik toko.

"Kami akan sangat merindukanmu nyonya"

"Aku juga. Kalian adalah pekerjaku yang rajin selama 2 tahun ini. Walau dengan gaji yang tidak besar"

"Kami senang bisa bekerja dengan nyonya. Nyonya adalah sosok yang sangat keren dan baik pada kami apalagi padaku yang sangat ceroboh" ucap Suzy dengan mata berkaca-kaca.

"Kalian sudah ku anggap seperti anakku, jangan lupa sering main kesini saat libur kerja diistana"

"Nde nyonya. Kami akan main kesini jika ada waktu"

"Ya sudah. Lanjutkan pekerjaan kalian hari ini"

"Baik nyonya. Kami permisi ingin melanjutkan pekerjaan kami"

"Silahkan"

*

*

Saat yang ditunggu telah tiba.

Orang yang disuruh raja Kim menjemput mereka datang, ada 8 pengawal dan 6 dayang yang ikut datang untuk membantu mereka menyiapkan diri mulai dari tatanan rambut, make up dan baju yang pantas dipakai.

"Astaga Sohee, apa perlu rambut kita dibentuk menggunung seperti keong racun begini, lihatlah rambutmu bahkan dikepang seperti cacing pita tidak diberi makan sebulan" protes Suzy yang membuat para dayang tersenyum melihat. Karena menurutnya Suzy sangat lucu. Rambutnya hanya ditata agar rapi tapi Suzy sudah protes seperti rambutnya dibuat botak hingga para dayang agak kesulitan menata rambutnya.

"Sudahlah Suzy, kita harus biasa mulai hari ini. Jadi diamlah dan biarkan mereka menyelesaikan tugas mereka pada rambut kita" balas Sohee menenangkan saudaranya.

"Tuan Putri kalian sungguh cantik. Rambut kalian lembut, mudah diatur dan kalian memiliki kulit yang alami. Kalian sungguh beruntung bisa menjadi anggota kerajaan" ucap salah satu dayang bernama Jia.

"Benar, semoga kami bisa terus melayani kalian diistana. Karena selama kami diistana baru kali ini kami mendapatkan majikan semurni kalian. Tuan putri atau putri pejabat semuanya suka bertindak menyebalkan dan semena-mena pada dayang" tambah Hyeri.

"Memang seperti apa istana itu eonni? Apa memang banyak orang sombong dan menyebalkan" tanya Suzy penasaran.

"Diistana ituu rambut tidak boleh dibiarkan tergerai sedikitpun mau itu tuan putri istana, putri pejabat dan dayang, semua rambut harus diikat sesuai ketentuan diistana jika para lelaki ya ada aturan sendiri. Pakaian sudah disiapkan oleh pihak istana, ada aturan tata krama, diistana juga dilarang memperlihatkan kaki telanjang alias harus selalu memakai kaos kaki kemanapun, dilarang bicara keras dengan yang mulia atau yang lebih tua kecuali dayang, keluarga kerajaan setiap jumat harus bisa membuat tulisan puisi atau pepatah disaat perkumpulan akan ditanyakan suatu saat, tapi nanti begitu sampai putri akan diajari dasar tentang istana dan aturan yang boleh dan tidak boleh diistana. Setahu kami seperti itu" tutur Jia lagi.

" Astaga, jadi setiap hari rambutku harus diikat seperti keong begini. Kenapa rasanya diistana sepertinya membosankan sekali kehidupannya, semua serba diatur seperti boneka. Apa tidak ada tempat untuk berlatih bela diri atau memanah atau berkuda." gerutu Suzy namun masih bertanya karena penasaran.

"Tentu ada. Hanya saja putri-putri diistana jarang pergi ke tempat bela diri. Mereka lebih memilih menghabiskan waktu untuk merangkai bunga, mandi spa atau belajar memasak didapur istana bersama koki istana. Yang sering kesana pangeran Myungsoo dan sahabatnya pangeran Sungjong, dia anak dari seketaris Lee. Mereka sering berlatih pedang dan memanah ditempat latihan bela diri" kini giliran Chaekyung berbicara sambil merapikan rambut Sohee.

"Sohee sepertinya aku tidak akan bosan karena punya teman berlatih bela diri nanti." ucap Suzy girang.

"Jangan senang dulu Suzy, kita belum tahu disana bagaimana orangnya. Belum tentu disana semua orang baik pada kita, apalagi pangeran itu pasti ilfil melihatmu Suzy. Kau galak dam emosian" tutur Sohee.

"Benar tuan putri Suzy, diistana ada Ibu suri Kim yang menyebalkan. Hanya nona Eunji yang betah menjadi dayangnya sehingga dianggap seperti cucu sendiri olehnya. Nona Eunji tidak pernah membantah perintahnya dan sabar merawatnya. Padahal nona Eunji masih berusia 22 tahun. Diistana juga ada beberapa yang jahat dan yang baik. Nanti kalian bisa lihat sendiri"

At Istana.

Sohee dan Suzy sudah sampai dipelataran pintu masuk gerbang istana. Saat pintu mobil dibuka, dipelataran sudah ada seketaris Lee beserta bebarapa dayang istana yang memang sudah menunggu.

"Mohon maaf putri Sohee dan putri Suzy hari ini yangmulia raja kim tidak bisa menyambut kedatangan kalian. Beliau ada acara dipemerintahan. Beliau menyampaikan rasa sesalnya tidak bisa menyambut kalian" tutur seketaris Lee.

"Jangan sungkan ahjushi. Kami tidak apa-apa? Sampaikan pada yang mulia bahwa kami tidak marah" balas Sohee dengan tersenyum.

"Nde tuan putri, pengawal tolong bawa barang tuan putri ke istana yang sudah disiapkan tuan putri Miura untuk mereka. Dan para dayang tolong ikuti nona Eunji menunjukan kamar mereka, biarkan mereka istirahat dulu setelah menempuh waktu seharian. Nanti malam akan ada penyambutan"

"Nde tuan Lee. Siap kami laksanakan."

"Mari lewat sini" ucap Eunji berjalan mendahului agar diikuti Sohee dan Suzy menuju tempat tinggal yang akan ditempati.

Suzy maupun Sohee sungguh kagum dengan pemandangan indah yang ada diistana. Bahkan Suzy berlarian dihamparan taman yang mereka lewati.

"Tuan putri, diistana dilarang putri kerajaan berlarian seperti ini. Karena kalian adalah bangsawan jadi dianggap tidak sopan" bisik Jia membujuk Suzy dan Sohee, Sohee yang menguasai diri langsung meminta maaf pada Eunji.

"Nona Eunji maafkan kami nde"

"Karena tuan putri baru pertama jadi saya bisa memakluminya" ucap Eunji memaklumi.

"Panggil saja Sohee dan saudaraku Suzy. Kau Eunji dayang setia ibu suri kan?" tutur Sohee.

"Baik. Sohee dan Suzy mari lanjutkan menuju kediaman kalian"

"Oke. Aku akan hati-hati mulai saat ini." ucap Suzy pada diri sendiri. Para dayang dibelakangnya hanya tersenyum melihat majikan baru mereka yang begitu lucu.

Diistana kediaman Sohee dan Suzy.

Eunji menunjukkan bahwa mereka mendapatkan kamar yang berhadapan, ada ruang tamu, ruang mereka belajar, ruang makan dan dapur.

"Silahkan kalian istirahat. Karena siang nanti ada bagian administrasi istana ingin menemui kalian untuk mengurusi hak milik kalian apa saja sebagai putri raja Kim, dan nanti malam kalian akan ada acara perdana dimana itu adalah pesta penyambutan kalian"

"Nde. Gomawo"

"Hmm. Kalian tolong urus keperluan mereka nanti. Acara dimulai jam 7"

"Baik nona Eunji"

"Eunji saja"

"Oke"

Setelah jam makan siang keduanya sudah ditunggu oleh bagian administrasi istana seperti yang dikatakan Eunji.

"Apa saja mengganggu istirahat tuan putri?" tanya petugas istana bernama Ahn Jiyoung pada Sohee dan Suzy.

"Aniya tuan, kami sudah cukup istirahat setelah sampai disini"

"Panggil saja Ahn Jiyoung tuan putri"

"Nde tuan Ahn"

"Saya datang kesini ingin memberikan hak yang anda dapat setelah masuk diistana, terutama untuk tuan putri Sohee yang merupakan putri kandung raja Kim. Untuk putri Suzy juga mendapat bagian hanya saja tidak sebesar tuan putri Sohee"

"Saya tidak mendapat juga tidak apa tuan, saya hanya putri angkat ibu Kim jadi saya merasa tidak berhak mendapatkannya" ucap Suzy merasa tidak enak dan malu-malu.

"Tidak tuan putri Suzy, raja sudah mengesahkan nama anda sebagai putri angkatnya juga jadi anda juga berhak mendapat bagian dari properti raja Kim Hwanhee seperti putra - putri yang lain"

"Baiklah, kalau kalian memaksa"

"Didalam map ini ada catatan berupa rekening atas nama kalian dan surat-surat penting tentang aset properti yang akan menjadi milik kalian. Tolong teliti jika ada kesalahan silahkan laporkan kepada bagian administrasi istana"

"Nde tuan"

"Saya akan tinggalkan berkas ini untuk anda berdua teliti. Nanti sore suruhan bagian administrasi akan kesini untuk mengambilnya kembali"

"Nde, kamsa hamnida tuan Ahn"

"Saya permisi tuan putri"

Setelah tuan Anh Jiyoung pergi Suzy segera membuka map yang berisi berkas tentang aset yang menjadi milik mereka, Suzy sangat terkejut mengetahui nominal uang yang menjadi miliknya dan Sohee. "Sohee lihat ini, kita kaya. Astaga ini bukan mimpikan, hore kita bisa segera melunasi semua hutang ibu" ucap Suzy menarik Sohee untuk lonjak-lonjak bergembira sambil berpelukan.

"Nde, akhirnya hutang ibu yang menjadi beban kita bisa lunas" Sahut Sohee yang juga gembira.

Malam hari.

Pesta penyambutan kedatangan Sohee dan Suzy. Seluruh penghuni istana, pejabat dan beberapa kerabat turut menghadiri pesta penyambutan tersebut.

Namun saat pesta penyambutan Suzy malah menghilang dan itu membuat Sohee khawatir jika Suzy berbuat ulah. Namun Sohee bernafas lega ketika melihat Suzy ikut menari dengan penari dan membawa lampion yang indah kepada raja Kim. Semua yang hadir ikut tertawa menyaksikannya, semua menyukai gaya Suzy yang ramah dan semua menduga bahwa Suzy putri yang baik hati dan tidak membedakan kasta.

"Astaga putri Suzy, saya terkejut melihat anda ikut menari dengan para menari yang disewa hari ini. Anda sungguh berbakat dalam menari" ucap Seketaris Lee.

"Saya hanya iseng karena saya mendengar ada salah satu penari tidak bisa hadir menghibur para tamu. Jadi karena saya tahu tariannya saya bisa menggantikan saja" balas Suzy yang langsung duduk disamping Sohee tanpa berpikir kalau Sohee sangat cemas.

"Kau jangan membuat masalah Bae Suzy." bisik Sohee.

"Tenang saja, itu hanya perkenalan saja Sohee" balas Suzy berbisik pada Sohee.

"Mari semua nikamti makan malamnya. Inilah kedua putri yang datang hari ini. Putri Sohee dan Putri Suzy, kalian harus mengenal dan menghormatinya mulai hari ini"

"Nde, yangmulia"

"Silahkan nikmati jamuan malam ini. Istana merayakan ini untuk menyambut kedua putriku"

Semua mulai menikmati jamuan dari istana, ibu suri memandangi Sohee dan Suzy dengan kesal. Sementara yang lain memperhatikan Suzy menikmati makanannya sambil berbisik-bisik dengan Sohee, semua masih kagum dengan tingkah beraninya yang menari tanpa izin, keluarga istana belum ada yang seberani itu melakukan hal tanpa izin.

"Kau sangat keren putri, baru kali ini diistana ada putri bakat menari apalagi anda tidak dididik diistana sejak kecil. Diistana wajib bisa segala hal" puji Sungjong yang duduk berhadapan dengan mereka (Sohee dan Suzy).

"Anda terlalu memuji tuan. Suzy tidak sehebat itu"

"Mulai besok kalian akan menerima jadwal pelajaran mengenai istana. Myungsoo, Sungjong dan Eunji akan membantu kalian dalam belajar"

"Nde mama, kami mengerti"

Jam 11 kst, setelah pesta berakhir.

Sohee dan Suzy memutuskan untuk duduk santai terlebih dahulu, karena memang belum mengantuk. Suzy memutuskan untuk mengambar lukisan dibuku kecil khusus menggambarnya sedangkan Sohee memutuskan untuk menjahit baju yang mungkin bisa dipakai untuk diistana. Para dayang kaget saatt membersihkan ruangan melihat kedua majikannya masih terjaga diruang belajar.

"Tuan putri kenapa belum tidur? Besok pagi kalian harus belajar bersama nona Eunji dan pangeran Myungsoo diperpustakaan istana."

"Kami belum bisa tidur Jia, Chaekyung maka dari itu kami mengerjakan ini agar bisa mengantuk." ucap Suzy mengembungkan pipinya.

"Kami sudah terbiasa tidur malam ketika kami masih bekerja di Daegu, jadi tidak perlu risau besok kami kesiangan" tambah Sohee.

"Baiklah. Kami akan membereskan ruangan ini besok saja. Lekaslah tidur jika sudah mengantuk tuan putri. Diistana dilarang tidur lebih dari jam 11 malam kecuali para dayang. Selamat malam tuan putri"

"Selamat malam Jia, Chaekyung" ucap keduanya bersamaan.

"Zy, aku tidur dulu. Aku rasa badanku capek jadi mau tidur. Menjahit bisa ku lanjutkan besok"

"Ya, aku juga mau tidur setelah menyelesaikan gambar pemandangan ini"

"Jaljayo"

"Jalja"