Chereads / Pengorbanan Seorang Lelaki / Chapter 5 - Sahabatku adalah orang lain

Chapter 5 - Sahabatku adalah orang lain

Aku terkejut melihat aditya yang berdiri dengan gagah dan ditemani beberapa teman nya yang aku kenal.

mereka berteriak " berani kau menyentuh kulit mereka sedikit saja kubunuh kalian semua beserta keluarga kalian!!"

mereka terkejut dan langsung dengan tergesa-gesa mencoba menikam ku.

adit langsung melempar sebuah pisau kearah mereka membuat mereka menghindar dan terdiam ditempat.

aku tidak pernah melihat adit begitu kejamnya dan begitu lihainya memainkan pisau itu, seketika aku bertanya "adit, bukan kamu siapa? kenapa kamu berbeda dengan adit yang ku kenal!" dia tersenyum dan menjawab "aku adalah sahabatmu kawan ku, dan aku tidak akan membiarkan mu menderita sedikit pun!!" jawabnya. dengan cepatnya adit dan beberapa temannya bergegas berlari kearah ku dan memukul semua orang yg menahanku.

bagaikan didalam peperangan banyak suara orang kesakitan karena menerima pukulan mereka, dan aditpun melepas ikatanku dan rina.

aku berdiri dan berkata "terima kasih, tetapi setelah ini jelaskan padaku siapa kamu!" tanya ku menekan kepadanya.

dia terkejut dan tersenyum "baiklah kawanku, aku akan menjelaskan siapa aku sebenarnya dan aku tidak ingin ada rahasia diantara persahabatan kita selama ini."

aku tersenyum dan langsung bergegas keluar bersama yg lainnya namun ketika baru berjalan beberapa langkah aku segerombolan orang masuk kedalam gudang dan ternyata mereka adalah orang-orang yang sama yang membawaku kemari, begitu banyak hingga kami kalah jumlah.

kalau dihitung adit hanya membawa 15 orang, sedangkan mereka ada sekitar 40 orang.

adit tersenyum dan berkata " kawanku bagaimana kalau kita berdua saja yang menghabisi nyawa mereka?" bagaimanapun aku dan adit sejak kecil selalu berlatih segala macam bela diri hingga kami benar-benar melebihi semuanya dan kami selalu berlatih beban jadi badan kami lebih terbentuk.

aku tersenyum dengan wajah buas karena sudah kesal dengan perbuatan mereka dan lagi aku memikirkan keamanan adikku dirumah sakit "ayo kawanku kita habisi mereka dan saat ini aku ingin membunuh mereka dengan tanganku" jawabku sambil memandang kesal mereka semua.

dengan cepat aku berlari diikuti oleh sahabatku adit dan yg lain hanya melihat juga melindungi rina.

aku langsung melompat kearah salah satu dari mereka dan menendang wajah nya dengan keras yang membuat orang tsb tersungkur jatuh mereka ketakutan tetapi salah satu dari mereka mencoba mengeluarkan pisau dan mau menusuk ku, tetapi adit dengan sigap mematahkan tangan orang tersebut hingga orang tsb berteriak kesakitan "aahh sakitttt skaliii!!!" mereka pun langsung mengeroyok kami berdua tapi akhirnya satu persatu tumbang dan aku berdiri ditengah mereka yang kesakitan.

adit memandang ku dan berkata " kau ini benar-benar terbawa emosi kawan, semua orang ini tumbang olehmu, aku hanya mengalahkan beberapa dan yang paling parah hanya mematahkan tangannya"

aku tersenyum "mereka lah yang mencoba memainkan emosiku". lalu kami bergegas pergi dan menuju ke rumah sakit untuk memeriksa keadaan rina.

aku menggendong rina dan memasukannya kedalam mobil yg dibawa adit dan langsung duduk menemaninya, adit duduk dibangku supir dan menyetir menuju rumah sakit terdekat, teman-teman nya mengikuti dengan mobil lainnya.

setelah sampai di depan rumah sakit aku langsung membawa rina dengan tergesa kedalam rumah sakit, "dokter! suster! bantu kekasihku ini!"teriaku seraya masuk kedalam rumah sakit.

setelah itu dokter menghampiri dan menyuruhku membaringkan tubuh rina diatas kasur dorong untuk pasien dan segera dibawa ke UGD. setelah itu aku langsung memanggil adit "adit, kemarilah dan ceritakan semuanya!" tanyaku kepadanya seraya membentak.

"lebih baik kita duduk terlebih dahulu kawan" jawabnya.

aku pun duduk di kursi tunggu di depan ugd bersama adit.

setelah itu dia menghela nafas dan berkata dengan jujur kepadaku "maafkan aku kawan aku tidak jujur padamu, selama ini aku banyak berurusan dengan orang penting dan sempat menyinggung beberapa orang penting makanya kau dan rina terjebak didalamnya.

aku tidak tau jika orang itu mengetahui kamu dan rina.

aku hanya mengira dan ternyata mereka benar ingin mengancamku menggunakan kalian berdua" jawabnya jujur.

"aku ingin tau apa yang kau kerjakan selama ini, apakah kau melakukan kejahatan sehingga mereka tersinggung kepadamu?"tanyaku menekannya sembari menatap serius adit.

"tidak aku tidak melakukan kejahatan, aku adalah seorang intel khusus yang ditugaskan untuk memberantas pelaku korupsi, teroris dan juga ada nya transaksi obat terlarang!!" jawabnya seraya mencoba menjelaskan keadaan yang sebenarnya.

aku terkejut dan bertanya singkat "kapan kau jadi intel?" , "sudah berjalan 1 tahun" jawabnya.

"astaga kenapa kau begitu bodoh hingga berani menyinggung mafia?" jawabku.

"aku hanya ingin menegakan keadilan kawanku dan aku ingin kau bisa membantu ku" jawabnya.

aku terdiam beberapa saat hingga kemudian pintu ruang ugd terbuka dan keluar lah seorang dokter menghampiri kami.

"apakah bapak keluarga dari ibu rina?" sambil melihat kearahku.

aku bingung dan berkata "Ya, saya kekasih nya, gimana keadaan rina dok?", "ya keadaan rina...

bersambung dulu ya gaiss nanti lanjut lagi mungkin mulai minggu depan nanti bisa lebih lancar updatenya dikarenakan baru ada laptop jadi saya bisa update lebih cepat walau kerja pun saya bisa menuliskan novelnya dan paling cepat untuk sementara waktu ini ya 3 smpai 4 hari mohon dimaklumi ya terima kasih