Chereads / Nine Keys of Truth / Chapter 6 - Peringatan kepada dunia

Chapter 6 - Peringatan kepada dunia

Matahari hanya beberapa saat lagi akan tenggelam, di sebuah jalan setapak di kedalaman hutan, terlihat makhluk misterius yang seluruh tubuhnya ditutupi rambut putih dengan seorang lelaki yang mengikutinya dari belakang.

Lelaki itu adalah Alexander, dia saat ini tengah mengikuti makhluk berambut putih itu dengan wajah datar namun kewaspadaan terpancar dari sikap tubuhnya.

' Perkataannya tentang Raja Ketujuh itu entah kenapa sedikit menggangguku. '

Alexander berani mengikuti makhluk yang baru ia temui saat ini murni karena dorongan hatinya, sebuah insting yang mengatakan bahwa ia harus mengikuti makhluk didepannya saat ini.

Tentu saja ini bukan pertama kalinya ia mengandalkan instingnya untuk bertindak, sebagai pemimpin dan prajurit, terkadang ada saat-saat dimana insting dan dorongan hati lebih dibutuhkan daripada strategi dan logika.

" Ikuti aku kedalam, altar nya ada didalam gua... "

Suara makhluk itu menyadarkan Alexander, dan setelah disadari, ia saat ini sedang berada di depan sebuah Air Terjun lengkap dengan mata air dibawahnya.

" Ini... gua kaubilang? Tapi aku tidak melihat satupun... "

" האדמה נמצאת תחת רגלי "

Alexander langsung terdiam saat makhluk putih itu seperti mengucapkan sesuatu dan tanah mulai bergetar.

Alexander kebingungan dan terperangah saat ia melihat air terjun yang mengalir dengan deras tiba-tiba terbelah menjadi dua aliran oleh susunan tanah yang tiba-tiba muncul sehingga sebuah lubang besar muncul diantara kedua aliran air terjun tersebut.

Lalu Alexander melirik kearah Makhluk Putih itu yang telah mulai berjalan ke dalam gua itu.

' Sihir macam apa itu!? Tidak, aku seharusnya tidak terkejut, tapi aku belum pernah melihat sihir yang dapat mengendalikan bumi seperti itu, sihir seharusnya adalah sebuah hal yang ada hubungannya dengan roh orang mati dan jin, ini bukanlah sihir yang digunakan oleh para penyihir pada umumnya. '

" Kenapa diam saja? ikuti aku. "

Alexander langsung keluar dari pikirannya dan mengikuti makhluk itu kedalam gua. Dan sektika saat Alexander malngkahkan kakinya kedalam gua untuk yang pertama kalinya, ia merasakan perasaan menjijikan dan ketidaknyamanan.

' Perasaan macam apa ini... kenapa seluruh tubuhku serasa menolak untuk masuk dan ada semacam tangan yang sedang mencengkram paru-paruku, bahkan perasaan saat berada di ambang kematian tidak separah ini... '

Alexander melihat ke sekeliling gua, dan ia melihat berbagai macam tulisan aneh di dinding gua, dan juga ukiran-ukiran yang terlihat kuno.

" Cepatlah. "

Mendengar suara dari makhluk putih itu, Alexander mengikutinya dalam menuruni tangga kebawah. Dan saat makhluk putih itu telah sampai di anak tangga terakhir, ia berhenti dan berjalan ke kiri untuk memberikan Alexander jalan.

" Kita sudah sampai... "

Alexander kemudian melangkahkan kakinya di dasar Gua yang membuat ruangan yang Gelap namun juga terang, pemandangan yang sangat aneh.

Dan didepannya saat ini adalah sebuah Altar, perasaan kematian yang mencekam itu sekarang membuatnya sangat mual. Dan Alexander sekarang tahu darimana tepatnya datang perasaan itu.

Seorang pria, tidak... dia tidak dapat digolongkan kedalam manusia, dia adalah sebuah makhluk yang menjijikan, seluruh tubuhnya seperti akan hancur, kulitnya busuk dan penuh dengan kerutan.

Matanya terpejam dan rambut kusutnya menjuntai hingga ke lantai. Kedua tangan dan kakinya dirantai di dinding Gua. Tapi Alexander merasa bahwa itu bukan rantai biasa, dan penuh dengan aksara aneh.

Tetapi, yang paling menarik perhatian Alexander dari makhluk itu adalah tanda mengerikan yang ia miliki di dahinya, Alexander tidak tahu apa artinya tapi sepertinya itu semacam kata kutukan.

" Ini... "

" Sekarang kau melihatnya langsung, makhluk didepanmu ini adalah tuanku. "

Alexander menyipitkan pandsngannya, barulah keluar suara lirih dan dingin dari makhluk didepannya.

" Aku kehilangan hitunganku, raja keberapa kau manusia... "

Namun, Alexander yang kebingungan walaupun ia sudah mendengar bahwa Makhluk berbulu putih menyebutkannya sebagai raja ke tujuh, hanya dapat diam, dan yang menjawab adalah Makhluk putih.

" Dia adalah yang ketujuh, tuanku. "

* Growl *

" Ketujuh ya... berarti tinggal 2 Raja lagi sebelum semuanya lengkap. "

" Itu benar, tuanku. "

Alexander tidak mengerti apa yang mereka berdua bicarakan, tapi dia saat ini sedang buru-buru, para pengawalnya sedang menunggunya kembali, dia tidak ingin membuat mereka khawatir. Lagipula ia merasa sangat tidak nyaman dengan hanya berada di tempat ini.

Jadi, Alexander yang walaupun masih sedikit tegang, mengangkat tangannya keatas dan berkata kepada mereka berdua.

" Begini ya, bisakah kalian memberitahuku alasan aku dipanggil kesini, aku tidak banyak waktu kau tahu. "

Makhluk putih dan makhluk yang terantai langsung berhenti berbicara saat mendengar perkataan Alexander. Makhluk yang terantai itu lalu berkata dengan senyum aneh di wajahnya.

" Dasar kau pria yang tidak sabaran, tenang saja, lagipula menjijikan melihat kau manusia ada di hadapanku. "

' Oi, Oi bukankah aku yang seharusnya berbicara seperti itu? ' pikir Alexander dengan geli. Namun, pandangannya kembali serius dan menatap makhluk yang terantai itu dengan seksama.

" Jadi, siapa kau? "

" Aku adalah sang akhir, dan tiba saat hari akhir datang ke dunia ini, aku adalah makhluk yang paling sempurna dan yang paling cacat, aku adalah kejahatan, dan kejahatan adalah aku, aku adalah sang pemberi keputus-asaan, makhluk yang mengendalikan hati manusia. "

Kemudian, mata kanan makhluk itu berbuka seraya ia berbicara sepatah kata.

" Aku adalah... sang Antichrist "

* Fwuosh *

Dalam sekejap itu, seluruh tubuh Alexande kehilangan kekuatannya, namun beberapa mikro detik setelahnya seluruh kekuatannya kembali dan ia secara refleks melepaskan kekuatan dan tekanan yang begitu besar hingga membuat gua bergetar.

Meraih pedangnya dalam waktu kurang dari satu detik, Alexander langsung menerjang kearah makhluk yang menyebut dirinya Antichris itu.

Hanya ada satu yang ada dipikiran Alexander saat ia melihat mata Antichrist yang merah dan penuh dengan aura kematian.

' Aku harus membunuh makhluk ini sekarang juga. '

Namun, tiba-tiba saja sebuah dorongan yang sangat kuat menghantamnya membuatnya terpental kebelakang tembok gua.

* Fwuosh *

" Heck! "

* Duar *

Alexander tersungkur di tembok gua tanpa bisa bergerak, tubuhnya tertahan oleh tekanan tak terlihat yang sepertinya datang dari Antichrist itu sendiri.

" Inilah kenapa aku benci jenis kalian... "

Suara Antichrist lirih namun nada jijiknya semakin jelas terasa.

" Raja Ketujuh, kau akan menjadi salah satu dari 9 pembawa pesan kehancuran ku kepada dunia, tidak akan ada manusia yang akan selamat saat kekuatan sejatiku bangkit nanti. Tidak akan ada satupun makhluk yang dapat bertahan dari keputus asaan yang akan datang kepada mereka. "

Setelah itu, sebuah cahaya merah kehitaman melayang kearah Alexander yang tak berkutik.

" Oi, apa yang ingin kau lakukan kepadaku!? "

Cahaya redup itu kemudian masuk secara perlahan kedalam dada Alexander seperti hantu.

Dan Alexander merasakan tubuhnya bergetar hebat, kemudian suara lirih dari Antichrist kembali berbicara kepada Alexander.

" Itu adalah kutukan yang kuberikan kepadamu, dan akan menangkap jiwamu saat kau mati kedalam sebuah wadah berwujud fisik. "

Alexander yang mendengar itu mengeram.

" Jadi maksudmu, aku tidak akan mati dan hidupnya selamanya? "

" Yah, kau bisa mengatakannya seperti itu. "

Alexander terlihat kesal, ia tahu bahwa makhluk didepannya saat ini tidak sedang bercanda atau berkata omong kosong, orang ini benar-benar akan menghancurkan dunia jika ia dilepaskan dari rantai-rantai yang mengikatnya.

Bahkan saat kekuatannya terkunci, Makhluk didepannya dapat mengeluarkan tekanan yang membuatnya tidak berkutik, jadi Alexander berpikir bahwa makhluk seperti dia ini tidak dapat dibiarkan hidup.

" Jika kau bertanya-tanya kenapa aku tidak membedakan diriku dengan kekuatan seperti ini, itu karena aku memang tidak bisa. "

" Tidak bisa, kau bilang? "

" Um, orang yang menyegelku disini adalah seorang manusia, yang sangat-sangat kuat, dia mampu menandingiku dalam kekuatan penuhku seperti bukan apa apa. "

Alexander hanya diam dan mendengar kan cerita dari Antichrist.

" Kami bertarung dan bertarung hingga akhirnya aku kalah, namun aku adalah makhluk spesial, sebuah makhluk abadi, makhluk yang tercipta dari kejahatan umat manusia, selama masih ada kejahatan di muka bumi ini, maka sampai saat itulah aku tidak akan pernah mati. "

" Dan orang itu, dia hanyalah manusia, makhluk yang fana, dia akan mati pada akhirnya, tetapi sebelum ia mati, ia menyegelku menggunakan Rantai yang digunakan langsung untuk mengunci pintu-pintu surga. "

Alexander melirik kearah Rantai yang mengikat Alexander.

" Dan saat ia mati ia berkata bahwa suatu hari akan ada manusia yang membunuhku, dan aku tertawa saat itu, betapa lucunya pikirku, dia, seorang manusia yang diberkati oleh surga seklipun tidak dapat mengalahkan ku, dan dia bilang keturunanya yang menciptakan aku sendiri dari kejahatan di diri mereka dapat membunuhku, jangan membuatku tertawa. "

Ekspresi Antichrist kemudian berubah dan ia merengut sambil berbicara.

" Tetapi matanya itu, aku benci melihatnya, sebagai musuh aku sangat menghormati orang itu, dan kemudian dia mati dan menghilang dari dunia. Dan akhirnya terciptalah makhluk putih didepanmu ini. "

Antichrist menunjuk makhluk berbulu putih.

" Makhluk netral yang kuciptakan menggunakan jasad orang itu dan energi kejahatan didalam tubuhku. Hal itu semata-semata agar aku dapat mengetahui cara membuka rantai-rantai sialan yang mengikatku ini. "

Kemudian, senyum mengerikan yang membuat Alexander merinding.

" Dan akhirnya aku mengetahui cara untuk membuka ini, karena itulah aku. mencari 9 Raja Dunia yang telah diramalkan, karena aku membutuhkan manusia itu sendiri untuk membuka segel yang dipasang oleh manusia. "

Antichrist kemudian selesai dalam menceritakan kisahnya, namun Alexander penasaran siapa manusia yang dapat menyegel makhluk didepannya ini.

" Jadi... siapa manusia itu? "

Mendengar itu, ekspresi Antichrist kembali berubah datar dan ia hanya berkata dengan enteng.

" Nama manusia itu adalah... "

"... Adam. "