"Elo ga lagi usaha gagalin rencana Dima buat PDKT sama gue kan?"suara Noniku terdengar saat aku mengambil bukuku di loker.
"Alasannya apa?"tanyaku santai.Apa terlalu keciri ya aku trua gagalin rencana kencan mereka dengan alasan konyolku.
Dia menghela nafas pelan masih memperhatikan kesibukanku membereskan lokerku.
"Elo sering banget minta tolong pas gue janjian keluar sama Dima,dan terkesan cari alasan.Dan sialnya gue selalu ga bisa nolak,karena elo selalu bilang mau belajar."katanya dengan tatapan penuh selidik ke arahku.
"Perasaan elo doang Noni!"sanggahku.Padahal dalam hati aku membenarkan.
"Oya?? apa untungnya sih buat elo gagalin kencan gue?"cecarnya.
Aku tertawa,"Justru iti kenapa elo nanya,emang ga ada untungnya buat gue.Elo mau jadian sama dia juga gue ga rugi.Eh rugi deh,tar elo sibuk menye menye sama dia,gue trus ga ada yang bantu belajar"koreksiku.
Dia tersenyum,"Hmmmm.....makin curiga gue"desisnya
"Dima ga niat banget kali sama elo,ngerasa kalah ganteng sama gue"godaku.
"Dih PD nya sejuta.Dia kelewat bosen karena gue trua batalin janji"keluhnya.
Aku tertawa,"Cement,suruh usaha dong kalo emang dia niat,masa mesti gue ajarin"ledekku.
Noni merengut dengan cara yang menggemaskan,"Dih masa gue nyuruh dia belajar jadi bastart sama elo"jeritnya.
Aku menghentikan kegiatanku,"Bastart?? elo aja betah dekat bastart kaya gue,makanya suruh dia jadi bajingan kaya gue"ledekku lagi.
"Argh!!!! bikin sakit kepala ngomong sama elo"jeritnya lagi kesel.
Aku ngakak.
"Kenapa lo?"tanya Omen mendekat ke arah kami bersama dua curut lain.
"Urus tuh teman bajingan lo! 10menit gue tunggu di parkiran,kalo telat gue pulang!"katanya jutek sambil berlalu.
"Ngapa Non?"tanya Roland menangkap tangannya.
"Suntuk! mau bunuh bajingan"jeritnya sambil menatap jutek ke arahku.
Aku ngakak sekarang.
"Bikin manuver apa lagi lo No?"tanya Roland.
Aku menatap tiga bodyguard Noniku sambil cengar cengir.
"Ga ada,gue cuma melakukan apa yang mesti gue lakuin"kataku santai sambil memasukkan bukuku ke tas dan menutup pintu loker.
"Oh ya?"ledek Obi.
"Iya dong Bi,kaya elo yang usaha trus deketin tuh cewe anak juragan minyak"ledekku mengacu pada Karin yang anak pejabat BUMN minyak.
Obi cengar cengir.
"Ini elo mau bawa Noni kemana?"tanya Roland.
"Ke kedutaan perancis,kan kita mesti bikin makalah soal negara?"kataku santai.
"Shyntia?"tanya Omen.
"Ga tau gue,udah balik kali"kataku sambil mengangkat bahu.
Mereka bertiga saling berpandangan.
"Cabut dah,biarin nih kampret senang sama usahanya,yang penting Ratu kita juga keliatan senang"kata Omen berlalu.
"Usaha trus No ... awas kalo elo bikin nangis"ancam Obi sambil menepuk bahuku dan menyusul Omen.
"Kita mau futsal! kalo sempat susul ya! ajak si Noni,biar kita yakin dia baik baik aja"kata Roland.
Aku mengangguk sambil menggeleng.Kelakuan nih tiga curut kadang bikin aku mau ketawa.Mereka suka banget kalo liat aku wara wiri sama Noniku,atau keliatan jealous sama Noniku.Kalo aku keliatan sama Shyntia,mereka pasti masang muka garang,boro boro ngajak aku ngobrol,negur aku aja ga mau.Kan sialan,maunya aku tuh Noniku yang jealous ini malah mereka.Ya kali aku naksir sama salah satu dari mereka.Dih amit amit,masih doyan lobang cuy ... aku mah.
Dan setelah dari kedutaan Perancis lagi lagi aku berhasil membuatnya mendarat mulus di kamarku.Walaupun aku meati terus menerus menahan geram karena pegawai kedutaan yang modusin Noniku pakai cara cara norak,dari mulai nawarin minum sampai nawarin les bahasa Perancis. Sialan! kenapa orang senang banget ganggu Noniku sih??
Aku juga tidak menghiraukan panggilan telepon atau pesan curut untuk menyusul mereka futsal,termasuk tawaran Shyntia untuk membantuku mengerjakan tugas geografi yang sedang Noniku kerjakan.Aku sudah terlalu menahan diri buat ga modusin Noniku.Beberapa hari Noniku sudah terlalu sibuk bantu 3 curut mengejakan tugas karena mereka menyalipku duluan untuk minta bantuan Noniku dengan alasan aku sibuk pacaran.
Pacaran apaan.Shyntia malah ga aku temuin selain di sekolah.Aku terlalu sibuk memantau perkembangan percintaan Noniku,agar aku bisa mengacau.
"Ino tuh selesai,tinggal elo ketik,print trus jilid.Gue cape,mau tidur"katanya sambil melempar buku berisi ringkasan ke arahku dengan cemberut.
"Ya sana tidur,gue ngetik,tar rapi gue bangunin"kataku sambil meraup semua kertas yang berserakan di tempat tidurku agar dia bisa tidur.
Dia bangkit dari meja belajarku dan merebahkan tubuhnya di kasur.Tak lama kemudian terlelap.
"Loh Nonimu tidur?"tanya mama nongol dari luar pintu kamarku yang terbuka sambil membawa bungkusan McD pesananku dan milkshake strawberry kesukaan Noniku.
Mamaku sih alasan aja sebenarnya untuk mengawasi kegiatan aku dan Noniku di kamar,dia bisa aja nyuruh bibi di rumahku kalo cuma untuk bawa makanan atau minuman ke kamarku.
"Kecapean mah,tadi kita dari kedutaan cari bahan tugasku"jawabku sambil mengetik di laptopku.
Mama meletakkan makanan di karpet lalu beranjak ke ranjangku.
"Anak ini tidur aja cantik banget,pantes kamu suka"goda mama sambil menyelimuti Noniku.
Aku menghentikan kegiatanku mengetik dan menoleh ke arah mamaku.
"Kan kecantikan yang sebenarnya memang pas lagi tidur"jawabku.
Mama tertawa pelan lalu menyalakan AC.
"Okey mama pikir dia bangun,mama mau ajak ngobrol sementara kamu ngetik"kata mama bangkit.
Aku tertawa,alibi lagi.Dasar mama takut aja anaknya nakal.
"Jangan macem macem ya No!,mama tutup pintu biar dia ga kepanasan,bukan sengaja ngasih kamu kesempatan buat modusin calon mantu mama"ancam mama sebelum menutup pintu kamarku.
Aku tertawa pelan.Calon menantu??? mah,gadis ini jadi pacarku aja belum tentu mau.Akhirnya aku melanjutkan pekerjaan rumahku.Bisa bahaya kalo dia bangun dan aku belum selesai.
Tapi ... aku mana sanggup konsentrasi.Aku berduaan dengan Noniku di kamar.Akhirnya aku menyerah.Aku bangkit mendekat ke arah ranjang setelah memastikan kondisi aman.Mama kayanya sibuk di bawah dengan Gladis.
Aku pandangi wajah cantiknya yang tertidur.Dia seperti putri tidur dalam kenyataan.
"Kamu cantik banget sih Non,boleh cium ya dikit?"bisikku sambil mengusap bibirnya lembut dengan ibu jariku.
Astaga!!! aku menegang.Bibirnya mengundang hasratku.Aku mendekat ke arah mulutnya yang sedikit terbuka lalu menciumnya lembut.Aku merinding dan merasa membeku.Oh ... Gosh ... mulutnya wangi.Dan bibirnya lembut.Aku mengerang pelan.Perlahan aku lumat bibirnya.Dia memang tak merespon,tapi cukup bagiku untuk membuat bagian bawah tubuhku menegang.
Puas melumat bibirnya,aku telusuri leher mulusnya dengan hidungku.Aku mengerang lagi mendengar lenguhan lembutnya yang bereaksi dengan sentuhanku.Bahaya kalo dia bangun,sesaat aku menarik diri.Dia tenang lagi.
Bukan takut,aku malah semakin berani.Perlahan aku buka kemeja sekolahnya sampe batas aku bisa melihat dada mulusnya.Aku telusuri lagi baunya dengan bibirku,dia menghela nafas pelan dalam kondisi terpejam.
"Ssttss .... diam Non,sebentar aja ... aku bisa gila kalo nunggu kamu kasih izin"bisikku lagi sendiri.
Ajaib dia tenang lagi.Aku lanjutkan aksi cabulku sambil aku meremas dadanya lembut.Aku benar benar tegang,sampai aku menyusupkan tanganku sendiri ke balik celanaku.Gila aku masturbasi lagi sambil mencium dada mulus Noniku dan tak butuh waktu lama buat aku meledak.
Aku tertawa pelan ketika pelepasanku datang dengan nafas terengah.Gila .... cuma begitu aku bisa ejakulasi.Gadis ini memang berhasil bikin aku bertekuk lutut sampai aku berbuat gila.Cewe cewe yang dekat sama aku bisa dengan gampang menyerah buat aku bikin bugil depan mataku.Dia tanpa bugil bisa bikin aku turn on.Astaga ... ada apa sama aku ini.
Aku bergegas memperbaiki pakaiannya dan menuju kamar mandi.Bahaya kalo ada yang memergoki.Aku memutuskan untuk mandi menghilangkan pikiran mesumku.
Selesai mandi aku baru inget milkshake pesanannya.Dia bakal ga minum kalo udah ga dingin,akhirnya aku membangunkannya.
"Non!! bangun,milkshake elo cair nih"kataku menggoncang lembut tubuhnya.
Dia menggeliat pelan dengan cara yang sensual.Jangan salahin aku,memang semua yang dia lakukan terlihat sensual dimataku.
."Bangunin No!"katanya mengulurkan tangannya ke arahku dengan mata setengah terpejam.
Aku membantunya bangkit,"Manja amat sih!"ledekku.
"Mana ... buruan,haus ih!"rengeknya manja.
Aku mengambil milkshake itu sambil mengacak rambutnya.Dia merengut tapi hanya sebentar karena langsung heboh melihat bungkusan burger.
"Siniin burgernya ... buruan Ino"perintahnya.
Aku menggeleng pelan,kaya anak kecil,lihat burger aja girang.Ga salah sih soalnya mamanya melarang keras banget Noniku makan junkfood.
Dia lalu sibuk makan burger dan milkshakenya.Aku kembali sibuk dengan ketikanku.Beberapa saat kemudian aku menoleh ke arahnya.Aku dapati dia sedang senyam senyum menatapku.
"Kenapa kok cengar cengir?"tanyaku bingung.
"Ga .. emang ga boleh?"katanya sambil meletakkan milkshakenya.
Aku balik badan lagi
"Gue suka deh kalo liat elo abis mandi"katanya tau tau sudah berdiri di belakangku dan memeluk kepalaku dari belakang.
"Emang kenapa?"tanyaku lagi.
"Seger dan wangi"katanya sambil.mencium pipiku.
Aku tertawa pelan,"Cium bibir aja Non,tanggung"ledekku.
Dia mendengus,"Ngarep"katanya sambil melepas pelukannya.
Aku tertawa.Emang aku ngarep.
"Gue ke bawah ya,bosen liat elo ngetik lama banget"keluhnya.
"Ya sana,mama tadi juga nyari,tapi elo tidur"usirku.
Dia tertawa lalu berlalu dari kamarku.Aku menghela nafas lega.Lagi lagi dia ga tau aku modusin.Aman lagi aku.