Oh, oh, oh, don't
Don't you worry
I'll be there, whenever you want me
I need somebody who can love me at my worst
No, I'm not perfect, but I hope you see my worth
'Cause it's only you, nobody new, I put you first
And for you, girl, I swear I'll do the worst
.........…..
Tanpa menunda lagi, Taran dan Mila lalu bergegas untuk memasuki gerbong dan menaruh koper mereka di slot bagasi yang sudah disediakan serta duduk manis setelahnya. Tak lama menunggu, kereta pun mulai berjalan pelan.
Raut wajah Taran berubah serius tapi sebelah tangannya tak henti menggenggam tangan mungil Mila yang kini sedang duduk di sampingnya.
"Dari mana kau mendengar nama itu, Mila?"
"Thea. Adikmu. Aku bertemu dengannya kemarin…" jawab Mila polos tanpa merasa harus menutupi apapun.
"Ya, gadis malang itu…" desah Taran dengan wajah suram sambil menerawang jauh ke arah jendela kereta dan menatap kosong pemandangan kota yang tengah bergerak di sekeliling mereka.
