Dua bulan kemudian….
Sambil terengah-engah, pria tua itu lalu mulai menekan beberapa tombol di sebuah telepon umum pinggir jalan. Raut wajahnya cemas dan panik. Ia juga berkali-kali menengok ke belakang, memastikan kalau tak ada seorang pun yang mengikutinya sekarang. Rambut pria tua itu acak-acakan sementara nafasnya tersengal-sengal. Sudah delapan minggu ini, tidurnya tak tenang. Sedangkan ia sendiri tidak bisa kembali ke rumahnya karena rumah tersebut dijaga ketat oleh pihak kepolisian serta tim pengawal elite dari Keluarga Petrov yang sampai kini masih mencari-cari keberadaan dirinya. Seluruh rekening banknya diblokir paksa sehingga ia tak bisa menarik uang tunai lagi. Praktis, Alexander Bimossa tak lagi bisa berleha-leha sekarang. Dengan uang seadanya yang ia miliki, ia mencoba bertahan hidup dari hari ke hari. Seluruh anak buahnya berantakan dan ia pun sekarang terlantar seperti seekor tikus got.
Sekarang…
Harapan terakhirnya hanya ada pada telepon ini…