Ruang perpustakaan pribadi kerajaan
Cristan terus mendengarkan semua ocehan sang perdana menteri tentang negaranya sementara secara diam-diam, ia sesekali melirik jam tangannya. Kurang lebih sudah hampir satu jam, Arissa undur diri dan belum kembali juga. Sekarang, ia merasa sedikit gelisah tapi dengan cerdiknya, Cristan mencoba untuk menutupi rasa gugupnya serta kembali memusatkan perhatiannya pada semua cerita yang dilontarkan oleh Tarmukh Boswa saat ini.
Sayang, cepatlah kembali… pinta Cristan harap-harap cemas dalam hati.
… .. . … … . … . … … . .
Kamar utama kerajaan.
Sudah sepuluh menit Arissa dan Linus mencari-cari petunjuk dan jejak dari ruang bawah tanah yang mereka coba temukan tapi hasilnya tetap saja nihil. Sementara sang pelayan wanita yang tadi dilumpuhkan oleh Linus masih terbaring tanpa sadar di atas lantai. Sampai kemudian, Arissa mengambil salah satu kursi yang ada di dalam ruangan dan kedua matanya mulai mengamati seisi ruangan dengan lebih seksama.
Apa?