Rose Mansion, kamar tidur utama
Arina baru saja akan menutup matanya karena letih ketika ponselnya tiba-tiba berdering keras. Dengan malas, ia lalu melihat nama penelepon yang tercetak dengan jelas di atas layarnya. Tapi kedua matanya sontak berbinar cerah ketika ia melihat nama Cristan yang ada di sana. Seingatnya, mereka berdua sedang berbulan madu bukan…hehehehehe.
Sebuah ide jahil nan licik lalu muncul di dalam kepalanya.
Cepat-cepat diangkatnya telepon tersebut.
"Halo, Sayang? Apa kau butuh beberapa nasihat untuk bulan madumu di atas ranjang?"
Hening. Tak ada jawaban dari ujung sana.
"Halo, Cristan? Sayang? Kalau kau butuh bantuan, mama bisa kirimkan beberapa video soal sex position yang ok supaya Arissa bisa cepat kasih cucu mungil untuk mama…hehehehehe…" kata Arina lagi sambil terkekeh geli.
Masih hening. Tapi kemudian terdengar suara helaan nafas yang berat.
"Hello, Cristan? Kau di sana? Halo?"