Hening. Sunyi. Sepi. Senyap.
Menit berikutnya, ruangan besar itu langsung bergemuruh dan bergetar dengan suara sorakan yang membahana dan tepuk tangan yang riuh dari semua orang yang hadir di sana.
Mata Cristan berkerjapan. Otaknya masih berusaha untuk mencerna berita yang baru saja disampaikan oleh Arissa ketika tiba-tiba semua orang langsung menyerukan namanya berulang-ulang dengan suara keras.
CRISTAN! CRISTAN! CRISTAN! CRISTAN! CRISTAN! CRISTAN!
Cristan bangkit berdiri dari kursinya perlahan sambil memandang sekitarnya dan kemudian matanya kembali tertumbuk pada Arissa yang tengah berusaha menahan tawanya mati-matian sambil menutup mulut.