Mata Arissa berkedip-kedip cepat saat Cristan mengatakan kalimat tersebut.
Apakah ia baru saja dilamar?
"I.. ini… Cris…tan… err..."
Arissa tergagap saat ia harus menjawab pertanyaan pemuda tersebut.
"Kau tidak usah menjawabku sekarang, Sayang…." balas Cristan sambil mengecup mesra tengkuk Arissa sekali lagi.
"Tapi, simpan saja cincin ini ya? Di hari kau memakainya, itu akan menjadi hari dimana kau menjawab pertanyaanku. Ok?"
"Sungguh?"
"Ya, Sayang. I'll wait for you no matter what…"
"I love you, Cristan. I really do…"
"I know, sweetheart."
Mereka berdua lalu berciuman lamaa sekali di atas balkon. Diterangi oleh ribuan kelap-kelip cahaya lampion di sekitarnya.
.........
Pagi harinya, Rose Mansion, rumah utama