Cristan merasa kalau ia sedang bermimpi. Sosok yang saat ini sedang berdiri di hadapannya adalah
Stefano Levy!!
Seseorang yang sangat ia hormati di dalam klan. Pelatih bela dirinya, sahabat baiknya, bahkan seseorang yang ia anggap sebagai kakak kandungnya sendiri. Cristan masih ingat setiap hari yang mereka lalui di atas ring. Saling bertarung sambil berpeluh keringat sebagai sparring partner. Saling beradu kekuatan sekaligus mengasah diri antar guru dan murid. Kini, pria yang sama berdiri di hadapannya sebagai seorang petarung. Bukan lagi sahabat, tapi musuh.
Mata pria tersebut nanar saat memandang Cristan yang masih terlongo bingung di hadapannya.
Ekspresi wajahnya terlihat rumit dan tak terbaca.
Pukul 13.00
Pertarungan dimulai!