Jari-jari tangan Arissa menegang erat. Matanya terpejam erat dengan ekspresi kesakitan dan keringat dingin mulai bercucuran di dahinya. Cristan mulai panik. Jacob juga. Sekarang, Jacob ikut menggenggam sebelah tangan Arissa yang mulai terasa dingin dan gemetar. Firasat buruk mulai merayapi hati Cristan.
"Jose! Ada apa ini! Arissa kenapa??!!" tanya Cristan cemas.
Jose menatap laporan print out yang sekarang mulai menunjukkan pergerakan gelombang otak yang sangat aktif dan agresif. Sudah 2 jam Arissa berada dalam kondisi tertidur tapi kini keadaannya mulai memburuk.
"Ia pasti sudah sampai di titik pusat traumanya sekarang. Gelombang otaknya sudah sampai di level Beta. Ini tidak bagus… tapi tetap kita harus pantau terus. Jika dalam 2 jam dari sekarang kondisinya tidak membaik, kita harus bangunkan Arissa secara paksa!!" kata Jose tak kalah serius.
Cristan dan Jacob hanya bisa mengangguk pasrah sambil terus mengawasi keadaan Arissa dengan hati was-was.
........................….