Wanda berjalan dengan langkah hati –hati menuju ke sebuah rumah tua yang berukuran cukup besar di tengah desa tersebut. Lokasinya cukup terpencil dari Kota Sierra dan jika ia tidak dipandu oleh Janus, Wanda yakin seratus persen kalau ia pasti tersesat saat mencari lokasi ini.
Sampai akhirnya ketika ia tiba di depan pintu, beberapa penjaga berwajah sangar lalu membukakan pintu untuknya. Suara derit pintu kayu itu berderit pelan sebagai penanda alarm seorang pria bertubuh besar yang sedang asik bermesraan dengan seorang wanita muda di dalamnya. Penerangan di dalam ruangan itu terlihat redup dan remang-remang. Hanya beberapa lampu cempor yang menerangi ruangan dengan warna nyala api kekuningan yang samar.
Suara isak tangis gadis muda itu terdengar sangat memilukan ketika kaki Wanda melangkah masuk ke dalam dan melihat tubuh pria besar itu bergetar sedikit. Tanda kalau ia sedang melepaskan orgasmenya di dalam liang kewanitaan gadis yang sedang digagahinya sekarang.