Muka Jacob merengut kesal ketika ibunya buka suara untuk membela pemuda tersebut. Ughhh… sebal…
Tapi karena hari ini merupakan hari special Arissa, maka Jacob berusaha untuk menahan dirinya mati-matian. Toh, ia sudah meluangkan waktu untuk ibunya selama seharian ini seperti yang mereka lakukan sebelumnya dalam beberapa tahun belakangan ini.
"Baiklah…" kata Jacob pelan. Tapi, terlihat jelas kalau ia masih sangat gusar atas kehadiran Cristan di apartemen itu bersama dengan Arissa.
Mereka berdua lalu masuk lagi ke dalam apartemen sementara Cristan sudah menyiapkan 3 gelas teh hangat untuk mereka di atas meja makan.
Sambil tersenyum manis, Arissa lalu mengambil salah satu gelas the dan memberikan kecupan mesra kepada Cristan di pipinya.
"Terima kasih yaa.." bisiknya pelan di telinga Cristan.
Cristan tidak berkata apa-apa tapi hanya balas merangkul pinggang Arissa dan mengecup keningnya tak kalah mesra.
Ughhhh…..