Ruangan di salah satu rumah penduduk yang disewa oleh tim kru tampak terang benderang. Ada sekitar 5 orang pria bertubuh tegap yang masing-masing menggenggam senjata api di tangan mereka dan mengawasi seorang pria yang sedang terikat di kursi di tengah ruangan. Wajah pria tersebut sudah babak belur tapi masih terlihat sangat angkuh dan sombong.
Begitu Cristan memasuki ruangan, sikap pemuda tersebut sama sekali tidak berubah. Malah terlihat seringai mengejek di sudut mulutnya. Dengan santai, Cristan lalu mengambil sebuah kursi dan duduk di hadapannya.
"Bryan Tanata…." kata Cristan tenang tapi di dalam suara itu, semua orang bisa merasakan hawa pembunuh yang perlahan menyebar dan menekan ke seluruh ruangan.
"Kita tidak punya masalah sebelumnya…" kata Cristan tanpa ekspresi sambil memandang pemuda angkuh yang masih terikat di kursi tersebut.
"Jadi kenapa? Apa alasanmu mengincar Snow?" tanya Cristan lagi.