"Hell hath no fury like a scorned woman…"
.......................................….
"Hallo, Robert…"
Melihat kedatangan Linfey di pintu masuk apartemennya, mulut Robert hanya menyunggingkan senyum kecil. Ia sudah tahu kalau cepat atau lambat Linfey pasti akan mengetahui masalah ini. Dengan tenang, Robert membuka pintunya dan mengijinkan Linfey untuk masuk ke dalam.
Masih dengan ekspresi wajah yang sama, Linfey melipat kedua tangannya di dada dengan sikap tak bersahabat sementara Robert menuangkan segelas wine untuknya.
"Ini untukmu…." Kata Robert tenang sambil mengangsurkan gelas wine tersebut untuknya. Tapi Linfey langsung menepis gelas tersebut dengan kasar sehingga gelas malang itu pecah berkeping-keping di atas lantai. Melihat kejadian tersebut, Robert menarik nafas panjang. Sebagai seorang bos besar dan diperlakukan seenaknya oleh bawahannya sendiri, benar-benar membuat emosinya menggelegak naik. Tapi ia mencoba menahannya sekuat tenaga dan tetap mengumbar senyum datarnya.
