"Arissa!!!"
Sebuah suara menyapa Arissa dan sukses mengagetkan mereka bertiga yang sedang duduk makan siang. Seorang pria tampak melambai-lambaikan tangannya dengan wajah kekanak-kanakannya. Sebelah tangannya tampak menggenggam buket bunga lavender segar berwarna ungu.
"George!!" balas Arissa gembira.
Sebuah pengalihan! Akhirnya! Tuhan benar-benar sayang padanya!
Dengan cepat, George langsung bergabung di meja dan mereka berempat pun mengobrol dengan hangat.
Sementara Cristan sendiri mengamati kejadian tersebut dengan diam tanpa bereaksi apapun. Ia tidak lagi mau mengulang kejadian yang sama seperti yang dilakukannya 2 hari yang lalu. Membuat "hujan buatan" yang menyebabkan Arissa sakit demam akibat ia tidak bisa mengontrol rasa cemburunya yang berlebihan. Untuk kali ini, ia harus bersikap tenang dan menahan emosinya. Lagipula, ia sudah menugaskan 2 dari 6 pengawal pribadinya untuk terus menerus mengawasi Arissa.
........................