Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Suami Brondong Naya

🇮🇩Sahabat_Kita
--
chs / week
--
NOT RATINGS
19.8k
Views
Synopsis
"Kalau kak Naya nggak pacaran sama Mas Arga, kak Naya harus jadi pacarnya Aaron.. " " Mau kan kak... ??!! " " Tapi sekarang Aaron masih kecil... nanti kalau Aaron udah besar baru dech boleh pacaran " " Kalau Aaron udah besar.. Aaron akan nikahin kak Naya " Kalimat asalan yang di ucapkan seorang bocah berumur 8 tahun ternyata dianggap sebuah janji oleh keluarga Naya dan Aaron, yang mengharuskan Naya menikhahi Aaron yang usianya terpaut hampir 10 tahun. Bagaimana kehidupan rumah tangga Naya dan Aaron ??

Table of contents

Latest Update1
Part 14 years ago
VIEW MORE

Chapter 1 - Part 1

"Ayah.... Naya nggak mau menikah dengan dia" tolak Ku kesal saat Ayah menyampaikan lamaran dari keluarga Abisarm sahabat papa sewaktu papa SMA dulu.

" Kenapa ??!! "

" Ya ampun Ayah... Aaron itu masih kecil Yah... masa iya Naya nikah sama bocah " aku tidak habis fikir kenapa Ayah benar-benar niat banget nikahin aku sama Aaron. Bocah tengil yang masih bau kencur. Tega banget sich Ayah sama anaknya sendiri.

Apa kata teman-teman ku kelak, kalau mereka tau kalau aku menikahi anak dibawah umur. Bisa-bisa aku di juluki sebagai tante girang pencari brondong muda.

Emangnya aku ini perawan tua apa ??!! Atau si jomblo sejati ?!!! Yang harus dicarikan jodoh... hmmm diluar sana masih banyak yang mengantri menjadi cowok ku.

" Tapi pernikahan ini adalah janji kamu sama Aaron Nay... " Tuchhh selalu aja itu alasan Ayah. Itukan cuma untuk ngebujuk Aaron kecil yang selalu merengek untuk nikahin Aku. Palingan Aaron juga udah lupa dengan perkataan itu. Ini bisa-bisanya Ayah aja yang mau menikahkan aku dengan Aaron, biar persahabatan Ayah dan Om Abi lebih erat lagi.

Aku menatap Ayah kesal. Ya.... 11 tahun lalu aku memang pernah mengatakan kalau aku akan menikahi Aaron kalau umurnya sudah 17 tahun.

Waktu itu aku terpaksa, benar-benar terpaksa... Kalau aja Aaron nggak memeluk erat kakiku, aku juga nggak akan pernah ngucapin kalimat laknat itu.

" Ayah nggak mau ya... kalau anak Ayah menjadi orang yang ingkar janji " Ayah menatapku marah.

Dari kecil, aku memang selalu di ajarkan Ayah untuk menjadi anak yang selalu teguh pada prinsip. Ya salah satu nya itu, kalau berjanji harus ditepati.

" Yahhhhh..... "

" Ada apa ini ??!! Kok ribut-ribut... sampai kedengaran diluar " tanya bunda dengan lembut.

" Ini loh bun... masa Ayah mau nikahin Naya

Dengan anak dibawah umur.... emangnya nggak ada lagi cowok yang sebaya Naya untuk dinikahin ma Naya "

" Emang kamu mau kalau Ayah ada calon seumuran dengan kamu ??!! " Tanya Ayah sambil melirik kesal ke arah ku.

Ya nggak lah... saat ini aku tidak ingin menikah. Aku masih ingin menikmati masa-masa sendiri ku.

" Ayah... kalau anaknya nggak mau jangan dipaksain " ucap bunda pelan sambil memegang pundak ayah dengan lembut.

Terkadang aku merasa iri jika melihat bunda bersama ayah. Mereka selalu telihat harmonis dan bahagia walaupun mereka sering kali berantem karena hal-hal kecil.

" Tapi bun.... "

" Udah... mending sekarang kita makan cake, tadi bunda ada beli cake "

" mau.... " teriakku girang. Cake adalah salah satu makanan kesukaanku apalagi kalau topingnya coklat uhhhmmmm yummy.

Flash Back on

" Pa..... Aaron mau ikut kak Naya.... " Rengek Aaron kecil yang berusaha melepaskan diri dari gendongan papanya.

" Sayang... kak Naya kan mau les, nanti kalau kak Naya telat bisa dihukum loh sama gurunya. Emang Aaron mau liat kak Naya dihukum ??! "

" Bohong.... kak Naya itu nggak mau sekolah papa, tapi kak Naya itu mau pergi sama Mas Arga... " Teriak Aaron sambil meronta-ronta di dalam gendongan papanya.

Kini sudah 10 menit, Naya tertahan dirumah om Abi. Sebenarnya Naya bisa saja pergi diam-diam tapi kalau dia pergi diam-diam, Aaron akan menangis histeris nggak mau berhenti sampai dia bertemu dengan Naya.

Kejadian ini sering terjadi. Naya nggak mau lagi kesenangannya terganggu hanya karena harus pulang nemenin Aaron yang nangis-nangis untuk bertemu dengannya. Apalagi sekarang Aaron sedang panas tinggi, kalau tiba-tiba dia pergi dan Sakit Aaron kambuh lagi. Yang repot juga dirinya sendiri. Menyebalkan....

Naya melangkahkan kakinya dengan berat kearah om Abi sambil memberikan kode agar menurunkan Aaron.

" Aaron.... dengerin kak Naya... sekarang ini kak Naya harus les... "

" Bohong.... "

" Beneran.... kak Naya mau pergi les "

" kak Naya mau pacaran sama Mas Arga kan ??!!! " Tanya Aaron dengan wajah sendu. Naya membulatkan matanya menatap tak percaya pda bocah dihadapannya. Bagaimana bisa bocah 6 tahun seperti Aaron tau yang namanya pacaran ??!! Wahhh kids jaman now memang luar biasa.

" Eehhhhh kak Naya dan Mas Arga nggak pacaran.. kami cuma teman satu sekolah aja " jelas Naya pelan. Jujur aja, Naya bingung bagaimana menjelaskan ini sama Aaron.

Aaron masih terlalu kecil untuk mengetahui arti pacaran. Sedikit saja Naya salah menjelaskan maka fatal akibatnya. Karena memori anak kecil sangatlah tajam, dia akan mengingat apa yang akan kita ucapkan sampai mereka dewasa kelak.

" Aaron nggak percaya.... " Naya menarik nafas panjang, karena kini dadanya terasa sesak dengan emosinya yang hampir meledak.

" Aaron disekolah punya teman cewek nggak ??!! " Aaron mengangguk pelan tanpa berkata sepatahkatapun. " Terus... Aaron, sering main sama dia ??! Atau belajar bareng disekolah ??!! "

" Suka.... "

" Berarti Aaron pacaran donk sama temen cewek Aaron "

" Nggak.... Aaron nggak pacaran sama dia.. Aaron cuma main aja sama dia... " ketus Aaron dengan suara meninggi.

" Sama seperti kak Naya... kak Naya dan Mas Arga juga cuma teman sekolah aja "

" Mmmmm..... ok " Naya tersenyum lega. Akhirnya penjelasannya tidak sia-sia, Aaron mengerti maksudnya.

" Kalau kak Naya nggak pacaran sama Mas Arga, kak Naya harus jadi pacarnya Aaron.. "

Whattt !!!! Pacar !!!!

Drama apa lagi yang dimainkan bocah satu ini.... ??!!! Akhhh menyusahkan sekali.

" Mau kan kak... ??!! "

" Tapi sekarang Aaron masih kecil... nanti kalau Aaron udah besar baru dech boleh pacaran "

" Kalau Aaron udah besar.. Aaron akan nikahin kak Naya "

Astaga....

Anak zaman sekarang yach... bicaranya pacaran dan nikah... tau artinya aja enggak... hmmm

***

" Maaf Tuan.. diluar ada tamu yang mencari tuan dan nyonya " ucap Bi Asi salah satu asisten rumah tangga yang membantu mama di kebun.

" Suruh mereka masuk " ucap Ayah dengan senyumnya yang tampak begitu mencurigakan..

Jangan.... jangan....

Aku mengekori Ayah dan bunda yang menuju keruang tamu.. penasaran juga, siapa tamu yang membuat Ayah tersenyum lebar seperti ini.

Ayah itu type cowok yang cool jarang banget tersenyum, dirumah juga seperti itu.. tapi jangan salah... Ayah itu kalau dirumah cerewet banget udah ngalahin bunda.

" Om Abi... " Aku menutup mulutku yang terbuka lebar menatap orang yang sekarang berada disamping Ayah.

Jadi Ayah beneran mau jodohin Aku dengan bocah ingusan itu ?!!! Astaga Ayah... kenapa begitu tega dengan anaknya.

Tapi... kenapa Om Abi sendiri aja, Aaron mana ??!

" Non.. ngapain disitu ?!! " Tanya Bi Inem dengan suara yang sangat pelan. Bi Inem salah satu asisten rumah tangga yang bertugas membersihkan rumah.

" Ngintip... " ucap ku asal.

" Astaga non... ntar matanya bintilan loh " ucap Bi Inem sambil memukul pundakku pelan.

" Biarin aja bintilan selama 2 Tahun, jadi gue punya alasan untuk menunda pernikahan gue sama tuch bocah ingusan "

" Ichhhh non emangnya mau bintilan, kalau bibi mah ogah... "

" Bi Inem... " Panggil bunda.

" Iya nyonya ... " ucap Bi Inmenyang langsung menghampiri bunda

" Cepat panggil Naya "

" Nona lagi ngintip dibelakang lemari nyonya " ucap Bi Inem polos membuat ku menepuk jidadnya keras.

Malu... malu banget...

" Ayah... bunda... om... " Sapa ku setelah aku keluar dari tempat persembunyianku.

" Astaga... anak lo semakin cantik aja " puji Om Albert yang membuat ku tersipu malu.. jarang-jarang ada yang bilang aku cantik.

Dulu pernah ada pria yang bilang aku cantik, tapi nggak tau kenapa tiba-tiba pria itu menghilang ditelan bumi setelah dia mengatakan kalau aku cantik. Dan saat aku ketemu dengannya lagi, dia ketakutan sangat ketakutan melihatku.

Semenjak itu, aku tidak pernah lagi mendapat pujian dari pria, bahkan pria banyak yang takut mendekatiku. Mereka hanya menatap ku dari kejauhan. Aku sangat penasaran dengan sikap mereka.

Jadi aku pernah diam-diam mencari tau apa penyebabnya mereka tidak mau mendekatiku. Dan jawaban mereka sungguh membuat aku terperangah..

Ada pria yang mengancam kami agar kami tidak dekat dengan mu..

Dan kalian tau siapa pria itu ...!!! Ayah..... yach... pasti Ayah.... pelakunya. Siapa lagi.. 

Selama ini Ayah memang tidak pernah suka jika aku dekat dengan pria, alasannya.. hmmm kalian pasti sudah tau jawabannya...

Yuppp..... Aaron..

Ayah selalu mengingatkan aku dengan omong kosong ku waktu dulu..

" Tentu cantik.. dia itukan anakku.. Ayahnya aja ganteng masa anaknya jelek " ucap Ayah yang sedikit lebai.. uhfffttt...

" Oh iya, Aaron mana ??! " Tanya bunda pelan sontak membuat aku panik. Jangan sampai bunda memulai pembicaraan tentang perjodohannya.

" Oh.. dia masih ujian... mungkin di acara tunangannya baru dia bisa datang "

Tuchhhh kan.... Tuhan.... tolong aku....

" Kapan akan kita laksanakan acara pertunagannya ?!! " tanya bunda pelan.

" 3 bulan lagi Aaro lulus sekolah, nah kita bisa langsungkan pernikahannya. "

What !!!! Pernikahan ??!!

Oh No....

" Maaf tante... apa nggak tunggu Aaro lulus kuliah aja ??! " sela ku berharap di Iya kan ma mama Aaron.

" Kalau menunggu Aaron lulus kuliah, kelamaan Naya.. ingat umur kamu " tukas papa kesal.

Nah... maksud Naya itu... umur Naya dan Aaron terpaut begitu jauh.. apa kata dunia kalau pernikahan ini sampai terjadi. ?!!