[Sistem 070: "Tidak perlu terkejut, host pasti bisa menyelesaikan misi ini. Baiklah, data dan memori yang diperlukan akan segera dikirimkan kepada host."]
Seketika, pandangan Li Xietang memburam. Matanya berkedip-kedip tanpa sadar. Berbagai kilasan kenangan seperti berputar mengitarinya.
[Sistem 070: "Pengiriman selesai. Selamat menjalankan misi host. Sistem akan shutdown selama misi berlangsung. Tapi tenang, sistem telah menyiapkan peringatan kondisi darurat dan penanganannya jika terjadi sesuatu pada host. Juga host bisa mencari barang-barang yang host perlukan di mall sistem.]
Li Xietang: Tunggu 070—
[Sistem 070: "Bye-bye host~"]
Li Xietang merasakan kedutan di matanya. Tidak bisa menahan senyum sinis, dia berteriak—"Sialan kamu sistem!"—tanpa kesadaran dia sedang berada di rumah sakit.
"Hei! Kamu tidak diperbolehkan membuat kebisingan di area rumah sakit."
Suara itu seketika mengejutkan Li Xietang. Ah ternyata hanya perawat, lalu Li Xietang tersenyum dan meminta maaf.
"A-aha-hahaha, ma-maaf aku lupa," dia berkata dengan dibarengi tawa kecil yang terdengar dipaksakan.
"Hm, bukan masalah. Lain waktu jangan lakukan itu lagi," beruntung perawat itu memaafkan, "aku akan mengganti infusmu."
"O-oke, silakan."
Dengan cekatan perawat mengganti infus dengan hati-hati. Setelahnya, perawat itu hanya berkata, "Selesai," dan berlalu meninggalkan Li Xietang di ruang rawat inap itu.
Dia termenung. Rupa yang sama, nama yang sama, lalu apa lagi?
Ah, dia belum membaca data itu dengan jelas dan melihat memori yang dikirimkan 070.
Li Xietang berbaring lalu menutup matanya. Akhirnya dia bisa mengerti dengan jelas siapa dia di dunia ini dan apa tugasnya sebenarnya.
Namanya Li Xietang, anak tunggal dari Li Yanjue dan Ming Hualing. Seorang mahasiswa yang baru saja lulus lebih awal yang terlahir sebagai tuan muda keluarga kaya, dia hidup seperti pangeran. Muka yang tampan, bakat olahraga yang tidak bisa dibilang payah, kecerdasan luar biasa, kondisi finansial yang mampu, serta kepopuleran dan penggemar dimana-mana. Namun, di umurnya yang hampir menginjak 20 tahun tahun dia kehilangan orang tuanya dalam kecelakaan mobil karena berusaha melindungi anak mereka. Sekarang dia menjadi yatim piatu, menjadi pemilik tunggal aset orang tuanya, dan harus menyiapkan prospek masa depannya sendiri.
Paham akan kondisinya, Li Xietang tersenyum, ah… di sini juga aku seorang superior, sungguh takdir yang indah.
Ya… Li Xietang belum menyadari saja apapun yang akan terjadi di masa depan bisa saja membuatnya kesulitan.