Ye Fan meninggalkan paviliun dan pergi ke lokasi misi bersama Huang Muchen.
"Mengapa kamu harus mengambil misi ini? Tidak bisakah kamu berkultivasi di sekte?" Kata Huang Muchen. SShe awalnya ingin memperkenalkan Ye Fan kepada tuannya. Dia tidak berharap pihak lain juga menjadi apoteker!
Ye Fan memberikan senyum misterius dan berkata: "Sekte ini terlalu sombong, pergi bermain akan menguntungkan kesehatan fisik dan mental Anda!"
Bahkan, dia melihat sesuatu yang mencurigakan dalam resep itu. Resep pil ditulis dalam aksara kuno, sehingga bahkan Grandmaster Wuxin hanya akan dapat memahami sebagian dari pil tersebut.
Bagian yang tersisa diterjemahkan oleh sistem untuknya.
Ada harta karun di alam rahasia itu!
Namun, dia tidak bisa mengatakan apa harta ini, leluhur pun tidak.
Ye Fan punya ide lain, yaitu pergi keluar dan mendapatkan poin untuk meningkatkan seni bela dirinya!
Di paviliun tempat misi diterima, sebuah pilar batu besar berdiri di tengah ruangan. Semua jenis kata berkedip di pilar batu.
Sudah banyak murid berkumpul di sekitar pilar batu. Jika mereka ingin menerima misi apa pun, mereka bisa saja mengetuk pilar batu.
"Gunung Petir menewaskan Thunder Hawk tahap ketiga. Hadiah untuk misi ini cukup murah hati. Ada lima ratus ribu batu roh dan tiga pelet kelas Xuan!"
"Apakah kamu ingin mati? Gunung Thunderclap dekat dengan Pulau Bulan Dingin, pada saat itu, bahkan tidak akan ada orang yang mengumpulkan mayat dan tulangmu untukmu!"
Hadiah dari pencarian ini benar-benar murah hati, tetapi ketika para murid melihatnya, mereka menggelengkan kepala dan menghela nafas.
Jika dia pergi, itu akan menjadi kesepakatan bisnis yang mengancam jiwa!
"Aku akan menerima misi ini, tidak ada orang lain yang diizinkan mengambilnya dariku!" Ye Fan menunjuk ke Gunung Thunderclap di pilar, dan berkata dengan marah.
"Kamu? Apa yang dilakukan anak seperti kamu di sini?"
"Brat, jika kamu ingin bunuh diri, kamu mungkin juga gantung diri. Jangan secara acak mengambil misi untuk menodai reputasi kamu."
"Kau melebih-lebihkan dirimu sendiri. Betapa menggelikan!"
Orang-orang di sekitarnya mengejeknya, tetapi mengenai hal ini, Ye Fan sudah secara otomatis menyaringnya.
Seorang pria muda yang tampan berjalan keluar dari kerumunan, dan juga menunjuk ke Gunung Thunderclap, mengatakan: "Saya Ji Ling, dan saya juga menerima misi ini, mungkin saya menyusahkan Fellow untuk memberi jalan!"
"Ji Ling?" Maaf, aku tidak mengenalmu dan aku tidak akan membiarkanmu! "
Berbaring!
Dia sebenarnya tidak tahu murid sekte luar nomor satu, Senior Ji!
Orang-orang di sekeliling semuanya tampak seolah-olah telah melihat hantu ketika mereka semua berteriak, "Brat, cepat dan pergi. Kakak Senior Ji adalah ahli nomor satu di lapangan luar."
"Bocah ini benar-benar tidak memiliki mata. Dia benar-benar berani menentang Senior Brother Ji, dia tidak disiplin!"
Ji Ling memandang Ye Fan dengan penuh arti sejenak, dan berkata, "Aku akan menunggumu di Colosseum, siapa pun yang menang akan memiliki misi ini!"
"Tunggu! Tidak perlu pergi ke Colosseum. Ye Fan berkata.
Sombong!
Terlalu sombong!
Bahkan Huang Muchen tidak bisa membantu tetapi ingin memukulinya.
"Mulai sekarang, murid sekte luar nomor satu adalah aku, Ye Fan!" Ye Fan menatap Ji Ling, dan perlahan mengangkat jari tengahnya.
"Apa maksudmu?"
Ye Fan: "Aku membenci kamu!"
Gila!
Tidak ada murid yang berani menghina Ji Ling dengan cara seperti itu. Pada saat ini, hatinya sudah dipenuhi dengan niat membunuh.
"Brat, kamu mencari mati!" Ji Ling berteriak, semburan Roh Ilahi Sejati Qi meledak dari tubuhnya, dan tekanan yang dekat dengan tingkat keempat dari dunia Angin Ilahi Bumi seperti gunung besar.
Para murid di sekitarnya semua didorong mundur lebih dari sepuluh meter, dan tidak dapat bernapas karena tekanan ini.
"Naga Kemarahan Surga!"
Lima jari Ji Ling membentuk cakar, langsung menyerbu ke depan, di belakangnya, gambar naga ilahi tampaknya meraung.
"Teknik pembunuhan pamungkas Senior Martial Saudara Ji pasti akan bisa mengalahkan anak itu!"
"Aura dan kecepatan yang kuat. Tidak ada orang di sekte luar yang cocok dengan saudara magang senior-saudara Ji."
"Tunggu saja, bocah itu punya waktu ketika dia menangis untuk orang tuanya!"