Pair : Naruto x Harem
Genre : Family, Milf, lolipai
"N-naruto..."
"Ayolah Kaa-san."
Sebuah suara yang cukup pelan mengawali perdebatan di sebuah kamar yang diterangi oleh cahaya bulan.
"Tapi ini tidak boleh," Kushina mencoba menghentikan Naruto yang meminta sesuatu yang aneh, hubungan darah yang sepertinya akan mengawali hubungan mereka.
"Aku tahu itu, tapi aku menginginkannya."
Akan tetapi ke keras kepalaan anaknya membuatnya mengalah, salah satu alasan ia mengalah adalah- Naruto adalah salah satu aset berharga miliknya setelah perceraiannya dengan Minato beberapa minggu kemarin. Dan ia tak mau membuatnya kecewa ketika Naruto memilih hidup bersamanya tanpa kekayaan ataupun paksaan.
"T-tapi... kali ini saja?"
Meski ada sedikit keraguan, Kushina tetap mencoba memegang Penis di depannya, yang pada saat ini Kushina duduk di tengah kasur berukuran Kingsize menghadap Naruto yang sedang berdiri dengan tegak dan penis besar mengarah pada wajahnya.
"...Ayo." kata Naruto saat Kushina menatapnya dengan sedikit keraguan.
Dengan patuh Kushina menjilat penis Naruto secara perlahan, pelan namun terasa begitu nikmat itulah yang dirasakan Naruto saat ini. sesekali ia mendesah pelan.
"Aakh... ya begitu Kaa-san."
Entah kenapa elusan yang dilakukan Naruto kepada rambut merahnya membuat Kushina merasakan sesuatu yang aneh.
Kushina mulai memainkan penis Naruto, memasukannya kedalam mulut dan menghisapnya. Sesekali ia mengocoknya sampai mengeluarkan suara tersediri.
"Aaakh... Kaa-san, terus."
Sebenarnya Kushina sedikit kewalahan dengan ukuran penis Naruto yang sedikit besar, namun apa daya? dia tidak bisa menolaknya.
"Lebih... aku ingin lebih aakh."
Naruto sedikit melihat kebawah- arah Kushina yang sedang memainkan penisnya seperti lolipop.
"Aaakh."
Dan setelah cukup lama Kushina mengulum penis Naruto dan mengocoknya, dia mulai merasakan penis Naruto sedikit lebih besar lagi.
"A-aku keluar!"
Crooot Crooot Crooot
Kushina langsung menelan semua seperma Naruto, meneguknya pelan. Dia tidak mungkin kan cairan itu membasahi wajah, baju atau tempat tidurnya.
"Jangan terlalu bersuara, nanti Ruko-chan bangun." tegur Kushina saat Naruto sedikit berteriak. Ia tidak mau kegiatan terlarangnya diketahui oleh putrinya.
"Hmmm... sebaiknya kita melanjutkannya."
"Eh? Kau belum puas." tanya Kushina setelah mendengar kalimat terakhir Naruto.
"Tentu saja manamungkin aku puas sebelum kemenu utama."
Dan entah kenapa Kushina sedikit merinding mendengar balasan Naruto.
Meski mendapatkan penolakan, mamun Naruto tetap melakukannya- tentu saja dengan sedikit paksaan.
Sekarang mereka berdua sudah dalam keadaan tanpa busana, dengan tubuh Kushina terlentang sedangkan kedua kakinya sedikit terangkat meme entuk V, sedangkan Naruto siap dengan posisinya- mengawali persetubuhan mereka.
Kushina sedikit menggigit bibir bagian bawahnya, rasanya ia ingin menghentikannya. Namun ia tak bisa ketika ujung penis Naruto sudah menggesek di bagian bibir vagina miliknya.
Sleph
Dalam sekali hentakan keras penis Naruto berhasil masuk semua.
"Aaakh... Kau benar-benar nikmat Kaa-san"
Kushina sedikit meremas kuat kain seprei dibawahnya, saat merasakan penis Naruto memasuki vaginanya.
"Hmmm... emm"
Meskipun sedikit, telinga Naruto dapat mendengarkan desahan tertahan Kushina, dan dengan sedikit usaha ia sedikit mempercepat genjotannya.
"Aaakh... ini benar-benar nikmat"
Kedua tangan Naruto memegang pinggang Kushina untuk mencoba mempercepat lagi genjotannya.
Tak lama setelah itu ia merasakan penisnya yang terasa dihimpit mulai sedikit licin.
Naruto menyeringai ia menindih Kushina untuk mencoba menciumnya.
"Hmmph."
Desahan Kushina sedikit lebih keras letika Naruto mencium dan meremas payudaranya.
1Jam kemudian.
Naruto sedikit menyeringai ketika Kushina mulai membalas ciumannya, desahannya juga sudah tidak terdengar tertahan.
Tubuh Kushina yang basah oleh keringat, membuat kulitnya sedikit mengkilap dan membuat rangsangan tersendiri untuknya.
"Aaakh... Aaakh... Naruto-kun."
Desah Kushina.
"Kau menyukainya Kaa-san?" tanya Naruto disela genjotannya.
"Naruto-kun... lebih cepat."
Naruto menyeringai itu sudah lebih cukup dari jawaban yang Naruto inginkan.
Plok Plok Plok Plok
"Aaakh..."
Setelah cukup lama, Naruto mulai merasakan nikmat yang tidak pernah ia rasakan. Penisnya mulai berdenyut...
Plok Plok Plok Plok
"A-aku keluar."
Ekspresi wajah Kushina sedikit berubah- panik. "Na-naruto jangan mengeluarkannya di dalam."
"Baiklah kalau begitu kita ubah posisinya."
Namun kalini Naruto tidak mendebatnya, membuat Kushina sedikit lega. Dia pikir Naruto tidak akan mendengarkannya, terlalu cepat jika ia hamil setelah ini.
Dengan sedikit kasar Naruto membalikan tubuh Kushina menjadi posisi dogystyle, untuk melanjutkan lagi kegiatannya.
"Tahanlah sepertinya ini akan terasa sakit."
Naruto memegang penisnya yang sudah basah dan licin untuk mencoba memasukannya ke lubang belakang Kushina.
"Aaakh..."
Kushina meremas kain seprai dibawahnya, ia tidak pernah menyangka Putranya akan seliar dan sekuat ini.
Tanpa menunggu lama, Naruto kembali melanjutkan kegiatannya.
Plok Plok Plok Plok
"Aku keluarrr!"
Croot Crooot Croooot
Naruto mengeluarkannya didalam tubuh Kishina, keduanya langsung ambruk. Naruto memeluk erat tubuh di depannya.
"Lain kali Kaa-san harus meminum obat penunda kehamilan."
Mereka berdua terdiam cukup lama sebelum...
Naruto mencoba bangkit kembali, merubah posisinya untuk duduk. Matanya menatap setiap inci tubuh tanpa busana dihadapannya.
Dengan sedikit kasar Naruto menarik kaki Kushina sebelum menaiki kembali tubuhnya mulusnya.
"Aku belum puas, kita akan melakukannya lagi."
Namun tidak ada jawaban dari Kushina, dia menatap kosong tembok kamarnya yang sedikit gelap akibat tidak ada cahaya lampu.
Entah kenapa ada sesuatu yang janggal ketika Naruko bangun pagi ini, dia melirik kakaknya yang tidak memakai seragam sekolah.
"Nii-sama, apa tidak ada kegiatan sekolah hari ini?" tanya Naruko pelan.
Naruto melirik adiknya yang sedang mengunyah makanan, ada sedikit jeda sebelum Naruto menjawab.
"Hmmm... aku tinggal menunggu kelulusan."
"Enaknya... kapan aku libur ya?" Naruko mengebungkan pipinya, dengan gaya sedikit berpikir. Seolah itu hal yang ia tunggu sejak lama.
Sesekali Naruto melirik Kushina yang sepertinya menyibukan dirinya sendiri, ya mungin ia sedikit bingung.
"Kaa-san ap-"
"Naruto-kun jika sudah selesai, antar dulu Ruko-chan, ini sudah hampir jam tujuh.," potong Kushina cepat.
"Apa Nii-sama akan mengantarku ke sekolah?" tanya Naruko terdengar sedikit antusias.
"Tentu." balas Naruto sedikit tersenyum, ia tidak mungkin menolak ketika mendengar suara adiknya yang terdengar antusias itu.
"Kaa-san sepertinya ada yang harus kita bicarakan." kata Naruto. Ia langsung memeluk ibunya dari belakang, setelah apa yang mereka kerjakan semalam, ia pikir itu sudah melepas ikatan darah mereka berdua.
"N-naruto..." gumam Kushina pelan, namun masih bisa didengar oleh Naruto.
"Bisakah kamu berjanji satuhal."
"Apa itu?" tanya Naruto sedikit bingung.
"Jangan pernah tinggalkan aku."
"Apa itu berarti aku boleh meminta jatah sex setiap saat?" tanya Naruto dengan sudut bibir yang naik keatas.
"Kau belum menjawabku."
Ah sejakan mereka jadi sedikit formal pikir Naruto dalam hati. Seperti orang lain saja.
"Aku berjanji." kata Naruto, lalu memutar tubuh Kushina untuk berhadapan dengannya. dan
Cup
Naruto mencium lembut perempuan pemarah di depanya, namun niatnya hanya untuk ciuman biasa tiba-tiba berubah saat Kushina membalas dan mulai mengaitkan kedua tangannya di leher miliknya.
"Hmmmph..." desahan Kushina begitu terdengar meredu di telinga Naruto. ia mencoba memperdalam ciumannya sebelum menghisap keras lidah ibunya.
Kedua tanga Naruto sedikit mempererat posisi mereka dan sedikit meremas bokong yang cukup berisi milik Kushina.
Ciuman panas mereka terhenti akibat kekurangan oksigen. Benang saliva mereka masih terlihat dan masih menjadi penghubung mereka.
Sementara kedua tangan Kushina melingkar di lehernya, Naruto mengangkat kedua paha Kushina agar tidak menyentuh lantai(mencoba menggendong). Lalu membawanya ke arah sofa di ruangan tamu.
"Aaakh Kaa-san kau memang hebat." kata Naruto yang sedang berdiri di atas sofa, sedangkan Kushina di bawahnya terus menjilati penisnya.
Sesekali Kushina menghisap penis Naruto sebelum mengocoknya.
Kushina menurunkan baju bagian atasnya mencoba mengeluarkan payudara putih tanpa bra miliknya, dan mulai mengkombilasikannya dengan permainan mereka.
Setelah melakukan hisapan cukup leras di penis Naruto, Kushina langsung menghipit penis Naruto diantara payudaranya.
"Bagaimana rasanya Naruto-kun." kata Kushina dengan tatapan sedikit sayu.
"Aaakh... aku menikmatinya." balas Naruto dengan sedikit desahan keras.
"Aku k-keluarr!"
Croot Crooot Crrooot
Seperma Naruto keluar membasahi wajah dan payudara Kushina, Naruto sedikit mengambil napas pelan sebelum berkata. "Menungging Kaa-san."
Tanpa ada balasan, Kushina langsung menurut, membelakangi Naruto.
Naruto sedikit menarik baju blush itu ke atas, memperlihatkan vagina Kishina yang sudah sedikit basah.
"Ternyata kau tidak menggunakan dalaman Kaa-san," kata Naruto. membuat Kushina sedikit memerah.
Sleph
Kushina sedikit menggigit bibir bagian bawahnya ketika merasakan sesuatu yang besar langsung memasuki vaginanya.
Tanpa menunggu lama Naruto langsung menggenjot Kushina dari belakang.
"Aaakh... Naruto-kun."
Desahan pertama Kushina mulai membuat gairah Naruto meningkat.
"Aaakh... Naruto-kun lebih cepat." desah Kushina cukup keras.
Naruto membalasnya dengan genjotan di vagina Kushina dengan sedikit cepat, menimbulkan suara benturan
Plok Plok Plok Plok
Himpitan dan sensasi licin yang dirasakan penis Naruto membuatnya benar-benar menikmatinya.
"Aaakh... Kaa-san sepertinya aku mulai menyukaimu."
Racau Naruto ia mulai meremas bokong Kushina unruk memperdalam genjotannya.
Tidak lama setelah itu Naruto mulai memeluk tubuh Kushina disela genjotannya dengan posisi Dogystyle, meremas kedua payudara putih yang menggantung itu.
"A-aku keluar!"
Croot Crooot Crooot
Naruto mengeluarkan semua cairan cintanya di dalam.
Keduanya terdiam sebentar untuk mengambil oksigen yang cukup terkuras. Lalu Naruto membawa Kushina kedalam pelukannya untuk merubah posisi mereka menjadi duduk dan membawanya untuk duduk di sampingnya
"Kaa-san." kata Naruto mencoba memecah leheningan.
"Hmmmh?" tanya Kushina sedikit menoleh learah Naruto dengan penuh tanda tanya.
"Aku ingin melakukannya lagi." gumam Naruto.
"Tentu sayang." balas Kushina lengkap dengan kecupan singkat. "Posisi apa yang kamu inginkan?"
Naruto menepuk paha miliknya.
"Duduklah di pangkuanku." kata Naruto pelan. Sedanglan Kushina dengan patuh langsung naik di pangkuan Naruto.
Tidak lupa memposiaikan penis yang sesikit basah karena seperma itu untuk memasukan lagi liang vagina miliknya.
Sleph
Naruto meremas kedua payudara di depannya dengan keras, membuat Kushina mendesah.
"Aaakh... Naruto-kun hisaplah."
Dengan grakan pelan Kushina mulai menggerakan tubuhnya dengan tempo sedang, membiarkan Naruto terus menghisap payudaranya.
"Aaakh... Aaakh... Naruto-kun."
Nafsu Kishina yang mulai meninggi membuatnya mempercepat genjotannya.
Plok Plok Plok Plok
Dan sepertinya ini akan menjadi hari yang melelahkan untuk Naruto, mereka melakukan sex cukup lama- Kushina menuruti semua posisi yang Naruto Inginkan, di sofa setelah itu di tangga, kamar Naruto, bahkan di kamar mandi.