"Ibu?" Asya tampak terkejut melihat kedatangan ibunya.
"Kalian berpelukan seperti sepasang kekasih, apa kalian pacaran, dan kamu kenapa menangis Asya?" tanya sang ibu dengan kening yang mengerut.
"Ibu, tadi kakiku kesakitan, terus Asya menangis dan juga Zio datang hanya untuk menenangkan aku, Bu," ungkap Asya sambil menyeka air matanya.
"Benarkah, apa itu sakit sekali, Nak?" Ibu Aida tampak cemas melihat putrinya seperti itu.
Beruntunglah ibu Aida percaya dengan apa yang Asya katakan kepadanya.
"Iya tadi sakit sekali, Bu. Asya pun sedih karena Asya tidak bisa lagi berjalan normal," lirih Asya dengan sendu.
"Sabarlah Nak, nanti juga akan sembuh, ko. Walau memang akan lama untuk sembuh total, kamu sabar saja ya, Sayang," ungkap sang ibu sambil mendekap tubuh putrinya.
"Iya Ibu, Ssya merasa manjadi orang cacat," kata Asya.