Rasanya saat ini jantung Zio mau meledak saja, saat di atas tubuhnya ada tubuh gadis pujaan hatinya, gadis yang selalu dia mimpikan dan dia lihat setiap hari dalam khayalannya.
Dalam benaknya, kenakalan tentu saja sempat tersirat, ingin sekali pria itu langsung memeluk mengecup lalu menindih gadis itu dan membuat alea mendesah keenakan karenanya.
Tetapi tentu saja tidak bisa dia lakukan, jika dia melakukan hal itu, maka Alea pasti akan lebih membencinya, sudah cukup Zio di benci karena menodai dia dulu, dan sekarang dia ingin Alea tidak membencinya lagi, dan mencintai dia, seperti Zio yang begitu dalam mencintai Alea.
Rasanya sebagai seorang lelaki, kini Zio takluk pada wanita yang kini sedang ada di atasnya.
Zio menelan saliva ketika kini dada empuk dan kenyal milik Alea sudah bersentuhan dengan dadanya.