Kini Zio langsung memejamkan matanya untuk sekedar melepas lelah dan penat yang dia rasakan saat ini, Zio kembali merasa kesal tatkala mengingat bahwa selalu saja Reyvan yang hadir di dalam hidupnya, kenapa Reyvan tidak bisa membiarkan dia hidup dengan tenang.
"Ah sial, aku tidak bisa membiarkan si brengsek Reyvan menggoda dua wanita yang aku sayangi, apalagi kak Zia, lihat saja kalau sampai kamu berani menyentuh kakakku, maka aku tidak akan penah memaafkan kamu, aku akan membunuhmu, tetapi sebelum kamu mati aku akan mencincang dagingmu dan aku jadikan makanan hewan," lirih Zio di dasar hatinya sambil mengepalkan tangannya dengan sangat kencang.
Malam itu dia tidak bisa tidur sama sekali, dian tidak tenang dan ingin segera pagi, dia harus melihat Asya di Rumah Sakit, dan memperingatkan Asya agar selalu berhati-hati kepada pria yang bernama Reyvan itu.