Ketika semua orang sudah berangkat untuk mengantarkan Alea ke bandara. Alea kini merasakan rasa sakit di perut yang bertambah kencang.
"Aduh bagaimana ini, kenapa rasa sakitnya terus-menerus bertambah, malah rasanya tidak berhenti sama sekali," lirih Alea dengan napas yang tersengal-sengal.
Wanita itu sepertinya mengalami kontraksi yang lebih parah dari pada tadi.
Jeda kontraksinya pun kini semakin lama semakin sakit, dan wajah wanita itu sudah terlihat pucat karena menahan sakit.
"Mami dan Papi belum pulang, mereka sedang mengantarkan kak Evana ke bandara. Aku harus bagaimana ya ampun, itu sangat menyakitkan, aku tidak bisa sendirian ke rumah sakit, haruskah aku menelpon mereka?" Alea berkata di dasar hatinya.
Wanita itu tidak tahu harus bagaimana. Karena sakit yang dia rasakan tidak ada bandingnya di bandingkan persalinan yang dia rasakan saat melahirkan Leo.